kievskiy.org

Salat Istisqa, Warga Ciamis Meminta Hujan

SALAT istisqa atau meminta turun hujan berlangsung di Halaman Masjid Agung Ciamis, Rabu 18 September 2019. Salat berjamaah diikuti berbagai lapisan masyarakat mulai dari kalangan alim ulama, ASN, pelajar dan lainnya.*/ NURHANDOKO/PR
SALAT istisqa atau meminta turun hujan berlangsung di Halaman Masjid Agung Ciamis, Rabu 18 September 2019. Salat berjamaah diikuti berbagai lapisan masyarakat mulai dari kalangan alim ulama, ASN, pelajar dan lainnya.*/ NURHANDOKO/PR

CIAMIS,(PR).- Ribuan warga tatar Galuh Ciamis mengikuti salat Istisqa untuk meminta turunnya hujan. Salat berlangsung di Halaman masjid Agung Ciamis, Rabu 18 September 2019, dilaksanakan setelah hampir lima bulan terjadi kekeringan akibat kemarau.

Pantauan di lapangan, sejak pukul 7.30 WIB jemaah sudah mulai berdatangan di lokasi salat. Tidak hanya kalangan ASN, banyak pelajar, alim ulam,a dan lainnya juga tampak menggelar sajadah di atas rumput kering.

Salat dua rakaat istisqa diimami KH Tatang Yusuf  Sidik , sedangkan khatib KH Aip Maftuh. Tampak di antara jemaah Bupati Ciamis Herdiat Sunarya beserta wakilnya Yana D Putra, Dandim 0613 Letkol Inf. Tri Arto Subagio, serta pucuk pimpinan instansi lainnya. Selain mengenakan baju Muslim, banyak jemaah yang juga membawa selendang.

Salat berlangsung khidmad di bawah matahari yang sebelumnya redup, perlahan berubah menjadi lebih panas. Dengan khusyu jamaah menyimak khotbah yang pada intinya mengenai pelaksanaan salat sebagai usaha meminta kepada Allah SWT agar segera menurunkan hujan yang penuh berkah dan rahmat. Menengadah kedua tangan berdoa memohon agar hujan turun.

“Kita berkumpul melaksanakan salat istisqa ini memohon agar hujan turun . Air adalah sumber kehidupan. Air berasal dari hujan yang diturunkan oleh Allah SWT, hujan yang penuh berkah dan rahmat,” tutur KH Aip Maftuh.

 Lebih lanjut dia mengatakan air sangat erat hubungannya dengan seluruh ciptaan Allah di alam semesta. Selain untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, air juga dibutuhkan umat Muslim untuk bersuci sebelum salat.

Sementara itu Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan digelarnya salat istisqa karena masyarakat sudah mulai menjerit kesulitan air. Selain itu kekeringan juga meluas hampir di seluruh daerah. 

Sementara itu data di BPBD Ciamis mencatat sekitar 25.339 warga yang tersebar di 23 desa, di 10 kecamatan yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Mereka sangat membutuhkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

Sedangkan di bidang pertanian, kemarau mengakibatkan setidaknya 557 hekatere areal persawahan rusak ringan, 596 sedang , dan 486 berat. Selain itu, 1.715 hektare sawah puso akibat kekeringan***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat