kievskiy.org

Warga Khawatir, Asap Bau Gas Belum Hilang

SEKRETARIS Desa Jembarwangi, Eman Suherman, menunjukan lempengan batu yang diambil dari lokasi kepulan asap.*/TAUFIK ROCHMAN/KABAR PRIANGAN
SEKRETARIS Desa Jembarwangi, Eman Suherman, menunjukan lempengan batu yang diambil dari lokasi kepulan asap.*/TAUFIK ROCHMAN/KABAR PRIANGAN

SUMEDANG,(PR).- Warga di wilayah Dusun Cirendang Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo, kini masih dibuat bingung oleh kepulan asap berbau gas elpiji yang keluar dari lapisan tanah di perbukitan Blok Gunung Dawuan. Sebab, semenjak kepulan asap itu ditemukan oleh warga Cirendang pada Kamis 12 September 2019 lalu, sampai sekarang asap tersebut ternyata masih saja terus keluar.

Kebingungan warga akan asap ini, memang cukup beralasan. Pasalnya, keberadaan asap tersebut hingga kini masih saja belum diteliti oleh intansi dan lembaga terkait. Padahal, warga di Dusun Cirendang sangat menantikan informasi soal penyebab dan bahaya asap tersebut.

"Terus terang warga masih bingung, kenapa asap itu terus keluar dari tanah," kata Sekretaris Desa Jembarwangi, Eman Suherman, Rabu 18 September 2019.

Menurut Eman, meski kepulan asap itu sampai sekarang belum terasa membahayakan, namun warga tetap saja merasa khawatir. Karena bagaimanapun juga, keberadaan asap tersebut dianggap tidak lazim, dan perlu segera diteliti secara rinci oleh ahlinya, supaya ada kepastian.

"Khawatir pasti, soalnya kita kan tidak tahu, apakah asap itu berbahaya atau tidak bagi manusia," ujar Eman kepada wartawan Kabar Priangan, Taufik Rochman.

Maka dari itu, demi ketenangan warga, pihak desa meminta kepada institusi terkait khususnya Pusat Vulkanonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, supaya dapat segera melakukan penelitian terhadap fenomena alam yang terjadi di perbukitan Blok Gunung Dawuan itu.

Sebab, apabila kepulan asap yang keluar dari lapisan tanah itu tidak segera diteliti, maka selama asap itu masih keluar, warga pasti akan terus-terusan merasa khawatir.

"Kami semua berharap agar kepulan asap di lereng bukit itu bisa segera diteliti. Kalau sudah diteliti, kan bisa ketahuan bahaya atau tidaknya kepulan asap itu. Dengan seperti itu warga kami bisa merasa tenang," katanya, seraya menambahkan, bahwa jarak antara titik asap dengan pemukiman warga hanya sejauh 300 meteran.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat