BEKASI, (PR).- Warga Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi berinisial AS (26), turut diamankan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri karena diduga terlibat jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah, Senin 23 September 2019.
Ketua RT tempat AS tinggal, Deni Suharto mengatakan bahwa warganya tersebut dijemput tim Densus 88 Mabes Polri sekira pukul 7.00 dari rumah kontrakan yang ditinggalinya bersama orangtua dan istri yang baru dinikahinya dua bulan lalu.
"Saya tidak lihat waktu AS dibawa, tapi saya diminta ikut menyaksikan penggeledahan yang dilakukan polisi di rumah kontrakannya," kata Deni.
Saat menyaksikan penggeledahan, Deni tidak melihat ada barang-barang mencurigakan atau membahayakan di dalamnya. Barang Yang dibawa polisi sebagai barang bukti sekadar dompet, KTP, juga telefon genggam.
"Hanya itu yang dibawa, setelah penggeledahan pun tidak ada pengamanan lanjutan di lokasi," katanya.
Deni terkejut atas penangkapan salah seorang warganya tersebut. Sebab, selama ini AS dikenal sebagai warga yang baik, bersosialisasi dengan tetangga lain, dan tidak melakukan hal-hal mencurigakan.
"Dengan orangtuanya juga kenal baik karena sama-sama warga kami," ucapnya.
Operasi pagi
Densus 88 Antiteror menangkap 7 terduga teroris di Bekasi, Senin 23 September 2019 pagi. Mereka yang ditangkap diduga merupakan kelompok yang berafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi dan Jakarta.
Selain di Bekasi, satu terduga teroris turut ditangkap di Cilincing, Jakarta Utara sehingga total terdapat 8 orang yang diamankan. Para terduga itu diperkirakan hendak melakukan aksi teror pada salah satu kantor polisi.