kievskiy.org

Santri Cemas Atap Pesantren Hampir Roboh

TIGA santri berbincang di lantai dua Pesantren Abdurrahman, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Senin 23 September 2019. Kondisi gedung Pesantren Abdurrahman rusak berat karena lama tak pernah diperbaiki.*/RANI UMMI FADILA/PR
TIGA santri berbincang di lantai dua Pesantren Abdurrahman, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Senin 23 September 2019. Kondisi gedung Pesantren Abdurrahman rusak berat karena lama tak pernah diperbaiki.*/RANI UMMI FADILA/PR

RASA cemas menghantui para santri Pondok Pesantren Abdurrahman, di Kampung Sindangwargi, Kecamatan karangpawitan, Kabupaten Garut, enam tahun terakhir. Setiap kali menengadahkan kepala ke atas, mereka membayangkan betapa ngerinya jika atap yang nyaris roboh itu menimpa kepala mereka. Akan tetapi, karena madrasah tak kunjung direnovasi, para santri terpaksa belajar diselimuti rasa takut.

Fajar Sundiana, pengelola Yayasan Pesantren Abdurrahman, mengingatkan Pikiran Rakyat untuk melangkah hati-hati saat menginjakkan kaki di lantai dua pesantren tersebut. Lantai beralaskan kayu itu memang sudah sangat rapuh sehingga bergoyang saat diinjak. Bahkan, beberapa bagian kayu telah keropos karena dimakan waktu.

Di lantai dua, terdapat tiga ruang menginap bagi para santri. Akan tetapi, yang masih berfungsi hanya satu, sedangkan dua lainnya tak bisa dimanfaatkan lagi karena kondisi atap nyaris roboh.

Di salah satu ruangan, sebagian langit-langit yang terbuat dari bambu hampir terlepas dari tempatnya. Dari balik langit-langit bisa terlihat susunan genteng yang tak utuh lagi alias bolong di beberapa bagian. Kondisi itu membuat hujan otomatis bisa menyelinap ke dalam ruangan.

Kaca di ruangan itu pun tak lagi utuh. Digantikan dengan gorden sebagai penghalau angin.

Dikatakan Fajar, atap pesantren mulai rusak sejak 2013. Sementara kerusakan pada bagian lantai lebih lama dari itu.

Mengungsi

Dengan tidak berfungsinya dua ruang menginap di lantai atas, maka santri pun terpaksa diungsikan ke pesantren lain. Karena hanya satu ruang di lantai atas dan satu ruangan di lantai bawah yang masih bisa dimanfaatkan untuk tidur bagi para santri.

"Yang diungsikan banyak. Sekarang sisa tinggal 15 santri yang menginap," kata Fajar, Senin, 23 September 2019.

Para santri diungsikan sejak delapan bulan lalu karena pihak yayasan menilai sangat riskan jika menggunakan ruangan yang atapnya nyaris roboh. Santri di Pesantren Abdurrahman berasal dari berbagai daerah, diantaranya Bandung dan Jakarta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat