kievskiy.org

Dengan Lumbung Padi, Warga Desa Cikalong Tidak Mengenal Paceklik

TAMPAK bangunan lumbung padi yang masih dijaga kelestariannya oleh warga di Desa Cikalong, Kec Sidamulih, Kab Pangandaran sebagai tabungan ketika musim paceklik atau musim kemarau seperti sekarang ini, Senin 30 September 2019.*/AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN
TAMPAK bangunan lumbung padi yang masih dijaga kelestariannya oleh warga di Desa Cikalong, Kec Sidamulih, Kab Pangandaran sebagai tabungan ketika musim paceklik atau musim kemarau seperti sekarang ini, Senin 30 September 2019.*/AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN

PANGANDARAN,(PR).- Jangan heran apabila melewati sepanjang jalan perkampungan di Desa Cikalong, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, tampak di tiap-tiap lingkungan terdapat bangunan panggung yang terbuat dari papan dan bilik bambu.

Bangunan yang disebut lumbung padi hingga kini masih dijaga kelestariannya oleh warga di Desa Cikalong. Konon lumbung padi ini menjadi tabungan bagi warga di saat sedang musim paceklik atau untuk kegiatan-kegiatan masyarakatnya.

Menurut Kepala Desa Cikalong Upang Supandi, sudah menjadi hal yang biasa secara turun temurun warga di Desa Cikalong selalu menyimpan hasil panen padinya di lumbung.

"Bahkan di tiap-tiap lingkungan, warga juga memiliki lumbung padi yang dijadikan sebagai tabungan yang setiap musim paceklik atau gagal panen padi yang disimpan di dalam lumbung bisa digunakan, sehinga warga tidak akan mengalami kesulitan," ungkap Upang, Senin 30 September 2019.

Bahkan, kata Upang, setiap tahun sekali tepatnya pada bulan Muharam warga di desanya selalu menggelar prosesi ngabuku taun atau pesta tabungan dari lumbung padi dari hasil bumi yang mereka garap selama satu tahun.

"Rata-rata lumbung ngutamikeun pembangunan namung kana hal nukaiitanana Kana kesejahteraan lingkungan misalna kematian warga anggota tibalandongan, kursi, alat masak termasuk kana keperluan masak sareng makan minum," ujar Upang dalam bahasa sunda.

Menurut Upang, tabungan lumbung tersebut juga bisa digunakan untuk santunan berupa padi sebanyak 50 kg yang disebut warga sebagai lumbung persatuan.

Sementara salah satu pemerhati budaya Desa Cikalong, Dedi Wahyudi menambahkan, lumbung di Desa Cikalong memiliki nama yang berbeda-beda, dan hasil tabungannya pun juga berbeda.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat