kievskiy.org

Pemkab Cirebon Minta Kepala Sekolah Segera Audit Bangunan Sekolah

ATAP gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Plumbon, Kabupaten Cirebon ambruk saat jam belajar.*/FACEBOOK
ATAP gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Plumbon, Kabupaten Cirebon ambruk saat jam belajar.*/FACEBOOK

SUMBER, (PR).- Pemerintah Kabupaten Cirebon menginstruksikan seluruh sekolah di daerah Kabupaten Cirebon agar kembali mengaudit kondisi kekinian bangunannya. Jika ada kerusakan parah, para kepala sekolah (kepsek) diminta membuat kebijakan cepat untuk menghindari kembali terulangnya musibah ambruknya atap ruang kelas seperti terjadi di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Plumbon.

“Kita minta segera up date kondisi sekolah terbaru. Seluruh sekolah harus mengaudit bangunannya. Kepsek harus punya insiatif mengambil keputusan untuk mengantisipasi agar insiden seperti di SMPN 2 Plumbon tidak terulang,” tutur Bupati Cirebon Imron Rosyadi, Rabu, 2 Oktober 2019. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, Chasdullah Anwar, turut meninjau lokasi kelas yang ambruk di SMPN 2 Plumbon bersama dengan tim utusan Menteri Pendidikan dan Kebudaaan (Mendikbud). Setelah memeriksa seluruh ruangan, dia menyempatkan menjenguk siswa yang menjadi korban di Rumah Sakit Mitra Plumbon.

Chasdullah menyatakan akan menanggung biaya pengobatan dan perawatan para korban sampai sembuh, baik siswa maupun guru. Menurutnya, karena saat terjadi musibah para siswa dan guru sedang melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM), maka sudah merupakan kewajiban pihaknya untuk menanggung biaya tersebut.

Seperti diketahui, di RS Mitra Plumbon, begitu musibah terjadi, ada dua puluh siswa yang dirawat. Akan tetapi hingga Rabu sore, sebagian yang luka ringan sudah diizinkan untuk kembali ke rumah. Sedangkan yang luka berat, masih dalam perawatan.

Gelar doa bersama

Para siswa di berbagai kelas di SMPN 2 Plumbon, pada Rabu pagi menggelar doa bersama di halaman sekolah. Mereka membaca ayat-ayat Al Quran, melantunkan selawat memohon kesembuhan rekan mereka yang terluka dan meminta keselamatan agar musibah itu tidak kembali terjadi.

“Memohon kesembuhan rekan dan guru yang menjadi korban, serta memohon keselamatan agar musibah tidak terulang,” tutur Omang Arohman, Hubungan Masyarakat (Humas) sekolah tersebut.

Sehari setelah musibah, siswa kelas 7 terpaksa diliburkan. Sedangkan siswa kelas 8, terpaksa belajar di mushola dan ruang kosong lain di sekolah tersebut.

KBM tetap berlangsung

Pihak sekolah memberlakukan kebijakan itu setelah menerima hasil pemeriksaan dari tim Kemedikbud menangkut kondisi bangunan. Ada sembilan ruangan yang berada dalam kondisi rusak berat dan hari itu juga harus segera dikosongkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat