kievskiy.org

Enam Pengembang Properti di Timur Jakarta Bentuk Konsorsium

SUASANA hunian di salah satu wilayah di timur Jakarta.*/DOK. ISTIMEWA
SUASANA hunian di salah satu wilayah di timur Jakarta.*/DOK. ISTIMEWA

BEKASI, (PR).- Hendak hapus stigma wilayah, enam pengembang properti bentuk konsorsium. Stigma negatif kawasan ini identik dengan ketidaknyamanan.

PT Summarecon Agung Tbk bersama lima pengembang properti lain sepakat membentuk konsorsium guna memasarkan properti di koridor timur Jakarta. Kehadiran konsorsium ini, diharapkan dapat menghapus stigma negatif konsumen terhadap kawasan timur Jakarta, yang juga meliputi kawasan Bekasi,Cikarang, hingga Karawang.

"Stigma negatif itu muncul karena  kawasan timur Jakarta merupakan lokasi kawasan industri yang identik dengan ketidaknyamanan. Termasuk juga kemacetan yang saat ini menjadi kondisi rutin, semakin membuat konsumen enggan melirik properti yang dikembangkan di timur Jakarta," kata Direktur Eksekutif PT Summarecon Agung Tbk Albert Luhur, Sabtu, 5 Oktober 2019 malam.

Didorong keinginan mengubah stigma tersebut, akhirnya enam pengembang yang membangun properti di kawasan timur Jakarta sepakat membentuk konsorsium. Selain PT Summarecon Agung Tbk, lima pengembang lainnya yang terlibat ialah PT Jababeka Tbk, PT Lippo Cikarang Tbk, PT Sirius Surya Sentosa, PT Pollux Properti Indonesia Tbk, dan PT PP Properti Tbk yang sepakat menamakan diri Komite Koridor Timur.

Anggota komite ini akan berupaya mencari solusi dan mengangkat citra positif kawasan yang sesungguhnya merupakan jantung perekonomian Indonesia. "Jika tidak dicarikan solusi demi mengubah stigma negatif tersebut, upaya pemasaran properti di kawasan ini akan tetap sulit karena konsumen lebih memilih kawasan lain di sekitar Jakarta. Baik itu ke arah utara atau barat Jakarta, sedangkan timur masih jarang yang melirik," katanya.

Perihal persepsi negatif akibat kemacetan yang harus dilalui jika akan menuju kawasan timur Jakarta ini, kondisi terjadi karena tengah berlangsungnya sejumlah proyek strategis nasional. Mulai dari pekerjaan jalan tol layang Jakarta-Cikampek, pembangunan LRT, juga kereta cepat Jakarta-Bandung. "Jika berbagai proyek itu rampung, koneksi ke kawasan ini lebih mudah dan bebas macet, harga properti kian bisa kian melambung," ucap Albert.

Lalu perihal rasa ketidaknyamanan karena keberadaan kawasan industri, dipastikan Albert bahwa pengembang properti telah menghadirkan bermacam fasilitas pendukung. Tak sekadar pusat perbelanjaan, atau fasilitas pendidikan dan kesehatan hingga olahraga, faktor-faktor pendukung kenyamanan para penghuni juga telah disediakan para pengembang.

"Kami tentunya menghadirkan properti dengan kualitas terbaik, lalu juga memadukannya dengan konsep natural serta teknologi. Seperti di klaster terbaru kami Burgundy Residences yang baru diserahterimakan, sentuhan teknologi kami terapkan melalui pemasangan fiber optik dan penggunaan panel surya di tengah kawasan hunian yang selaras dengan alam," ucapnya.

Dalam waktu dekat, anggota konsorsium akan menindaklanjuti pertemuan awal guna menyiapkan strategi pemasaran. "Konsumen harus tahu kalau properti di kawasan timur Jakarta juga tidak kalah menarik, baik untuk dihuni, juga untuk dijadikan aset investasi," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat