BOGOR, (PR).- Pemerintah Kota Bogor meminta Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk memberikan toleransi batas waktu pengosongan rumah terdampak proyek jalur rel ganda di Kota Bogor. Pemerintah Kota Bogor juga berharap nilai kerahiman bisa segera dipastikan agar warga bisa segera menyusun rencana untuk melanjutkan hidup.
Permintaan tersebut disampaikan Wali Kota Bogor Bima Arya saat beraudiensi dengan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Danto Restyawan di Kantor Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub pada Kamis, 10 Oktober 2019.
“Ada tiga hal harapan warga Kota Bogor yang terdampak proyek pembangunan double track jalur Bogor-Sukabumi, yakni nilai kerahiman bagi warga terdampak, toleransi batas waktu pengosongan, dan titik relokasi yang kami siapkan,” ujar Wali Kota Bogor Bima Arya, Jumat, 11 Oktober 2019.
Bima mengatakan, nilai kerahiman dan waktu batas toleransi pengosongan menjadi hal perlu diketahui ribuan warga terdampak. Dalam sosialisasi tahap awal, batas toleransi pengosongan rumah warga adalah 7 hari pasca warga menerima uang kerahiman. Sementara sesuai jadwal, penertiban dan pembongkaran rumah dilakukan pada akhir Desember 2019 ini.
“Pada intinya warga Kota Bogor mendukung rencana proyek pembangunan double track ini. Mereka sadar telah menempati yang bukan haknya, tetapi warga ingin mengetahui pertimbangan dan nilai kerahiman yang akan mereka terima, sehingga tidak kebingungan nanti mau ke mana,” kata Bima.
Sejauh ini, Pemerintah Kota Bogor juga sudah mempersiapkan lokasi relokasi bagi ribuan warga terdampak proyek jalur rel ganda tersebut. Bima merinci, ada 1.812 bidang tanah di Kecamatan Bogor Selatan dan 134 bidang tanah di Bogor Tengah yang akan disiapkan. Kawasan itu diperkirakan dapat menampung kurang lebih 3000 ribu jiwa warga.
“Lahan sudah kami siapkan, tetapi perlu koordinasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait untuk membangunnya,” kata Bima.
Pada kesempatan tersebut, Bima Arya juga menjelaskan tentang program transportasi di Kota Bogor, salah satunya masuknya LRT hingga trem. Bima berharap keberadaan jalur rel ganda Bogor-Sukabumi, yang rencananya akan tersambung hingga ke Bandung menambah kemudahan pilihan transportasi bagi masyarakat Kota Bogor.
Persimpangan
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bogor Agus Suprapto yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, keberadaan jalur rel ganda diprediksi akan menambah kemacetan di sejumlah persimpangan rel di Kota Bogor. Pasalnya, jalur rel akan semakin sering digunakan. Oleh karena itu, Agus berharap Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api bisa memberi penanganan khusus pada persimpangan kereta api terutama di tiga persimpangan yakni Jalan Kapten Muslihat, Empang BTM, dan Batutulis.