kievskiy.org

Babi Hutan Mengganas, Warga Ciamis Pasang Kawat Besi

WARGA Desa Mekarbuana, Kecamatan Panawangan memasang pagar kawat berduri untuk menghalangi serangan babi hutan, beberapa waktu lalu. Hampir dua bulan terakhir kawanan babi hutan dari kaki Gunung Madati turun gunung mencari makanan di kebun penduduk. Diperkirakan stok makanan di dalam hutan habis akibat kemarau panjang.Pagar kawat berduri yang dipasang sepanjang 3 kilometer.*/NURHANDOKO/PR
WARGA Desa Mekarbuana, Kecamatan Panawangan memasang pagar kawat berduri untuk menghalangi serangan babi hutan, beberapa waktu lalu. Hampir dua bulan terakhir kawanan babi hutan dari kaki Gunung Madati turun gunung mencari makanan di kebun penduduk. Diperkirakan stok makanan di dalam hutan habis akibat kemarau panjang.Pagar kawat berduri yang dipasang sepanjang 3 kilometer.*/NURHANDOKO/PR

CIAMIS,(PR).- Warga kaki Gunung Madati, Desa Mekarbuana, Kecamatan Panawangan, memasang pagar kawat berduri sepanjang 3 kilometer untuk mengantisipasi serangan kawanan babi hutan yang masuk ke kebun warga. Diperkirakan, babi hutan turun gunung karena sumber makanan habis akibat dampak kemarau panjang.

Sejak dua bulan terakhir, serangan babi hutan semakin mengganas. Meningkatnya serangan celeng atau babi hutan, mengakibatkan kebun palawija, singkong, termasuk sayuran milik warga banyak yang hancur. Diperkirakan 30 hektare kebun warga hancur akibat serbuan binatang tersebut.

"Warga jengkel, resah akibat kebunnya hancur diserang babi hutan. Untuk menghalau dan mengantisipasi agar tidak masuk dan merusak kebun, kami membuat pagar kawat berduri. Apalagi belakangan serangannya sangat ganas, hingga dalam waktu semalam banyak sekali tanaman rusak,” tutur Kepala Urusan (Kaur) Ekbang Desa Mekarbuana Anda Lesmana, Rabu, 16 Oktober 2019. 

Dia mengatakan, pagar kawat berduri yang dipasang direncanakan sepanjang 3 kilometer. Pada tahap awal sudah dipasang sepanjang 500 meter. Kemudian dilanjut 700 meter. Hingga saat ini pagar kawat berduri yang dipasang sudah mencapai 1.200 meter.

“Pagar kawat berduri tersebut tingginya 1,5 meter, dengan tiang pancang besi. Anggarannya dari dana desa sebesar Rp 27 juta. Untuk pemasangan dilaksanakan gotong royong, hingga pagar kawat berduri sepanjang 3 kilomter tuntas dikerjakan,” ujarnya.

Serangan petang hingga tengah malam

Anda mengungkapkan, umumnya serangan babi hutan berlangsung saat petang hingga tengah malam. Berbagai upaya mengusir binatang tersebut juga sudah dilakukan. Seperti membuat parit, membunyikan petasan lodong, bahkan juga umpan beracun.

“”Penciumannya tajam, sehingga tahu umpan beracun. Kami juga pernah kerjasama dengan Perbakin. Umumnya saat menyerang kebun, kawanan tersbeut bergerombol, dipimpin babi paling besar,” tuturnya.

Berkurang sumber makanan

Terpisah, Kepala Resor Wilayah XIX Gunung Sawal, BKSDA wilayah III Ciamis Warid mengatakan setidaknya ada dua faktor yang menyebabkan turunnya babi hutan. Pertama, akibat semakin berkurangnya sumber makanan di gunung sebagai dampak kemarau panjang. Kemungkinan lainnya adalah melonjaknya populasi, akibat berkurangnya jumlah pemangsa atau predator, di antaranya macan.

Terkini Lainnya

  • Serangan petang hingga tengah malam

  • Berkurang sumber makanan

  • Tags

  • babi hutan

  • serangan babi hutan

  • Artikel Pilihan

  • Terkini

  • Drs Kusmana Hartadji, MM: Konsisten Jalankan Amanah

  • KPU Umumkan Anggota KPU Jabar 2023-2028, Berikut Daftarnya

  • Waspada Angin Kencang di Empat Wilayah Jawa Barat, BMKG Beberkan Faktor Penyebabnya

  • Tangis Haru Dandim 0625 Letkol Yusuf Andriyanto Saat Tinggalkan Pangandaran

  • Sejoli Mesum Asal Garut Pemeran Video Live Streaming Asusila Ditangkap Polisi

  • Polling Pikiran Rakyat

  • Terpopuler

  • Profil Dewi Paramita, Mantan Kekasih Ibrahim Risyad Sebelum Menikah dengan Salshabilla Adriani

  • Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Batang Jawa Tengah Sore Ini

  • Prediksi Skor Argentina vs Kanada di Copa America 10 Juli 2024: Kondisi Tim, Head to Head, dan Susunan Pemain

  • Prediksi Skor Spanyol vs Prancis Euro 10 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain

  • Ibrahim Risyad Diduga Cinlok dengan Salshabilla Adriani Saat Masih Pacaran dengan Dewi Paramita

  • Perjalanan Cinta Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani, Dikabarkan Menikah Hari Ini 7 Juli 2024

  • Pegi Setiawan Dibebaskan Hari Ini, Hakim: Status Tersangkanya Tidak Sah

  • Jawaban Polri Setelah Pegi Setiawan Dinyatakan Bebas dan Gugur sebagai Tersangka Kasus Vina Cirebon

  • 11 Program Pemerintah Pakai Singkatan Nyeleneh: Siska Ku Intip, Mas Dedi Memang Jantan, dan Jebol Ya Mas

  • Indonesia Diguncang Gempa 8 Kali Hari Ini 7 Juli 2024, Paling Kencang di Batang Jateng

  • Kabar Daerah

  • Khofifah: Angka Kemiskinan di Jawa Timur Turun Signifikan, Capai Sejarah Terendah 9,79 Persen

  • Jadwal SIM Keliling Bandung Hari Ini Selasa, 9 Juli 2024 Ada di Dua Lokasi

  • Jadwal SIM Keliling Sumedang Hari Ini Selasa, 9 Juli 2024 Ada Di Satu Lokasi

  • Jadwal SIM Keliling Cianjur Hari Ini Selasa, 9 Juli 2024 Ada Di Satu Lokasi

  • Tidak Ada Korban Jiwa..! Truk Bermuatan Tebu Terbalik di Kota Malang

  • Pikiran Rakyat Media Network

  • Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
    Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022

Tautan Sahabat