kievskiy.org

Anak-anak dan Ibu Rumah Tangga Rentan Jadi Korban Penularan HIV-Aids, Puskesmas Harus Siap Melayani

ILUSTRASI HIV Aids.*/DOK PR
ILUSTRASI HIV Aids.*/DOK PR

BOGOR, (PR).- Sebanyak 4.000 warga Kota Bogor terdata menderita infeksi HIV-Aids. Data itu merupakan data akumulatif dari 2005-2019 yang dikeluarkan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Bogor.

“Kalau dihitung secara kumulatif memang banyak,  tetapi kasus per tahunnya menurun. Karena modelnya, semakin kita turun semakin kita menemukan penderita HIV-Aids,  semakin diam kita enggak menemukan apa-apa,”ujar Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Bogor, Iwa Suryawan, usai audiensi dengan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, di Balai Kota Bogor, Senin, 21 Oktober 2019.

Berdasarkan data terbaru, kata Iwan, ada perluasan segmentasi dalam kasus HIV-Aids. Kini, HIV-Aids tidak lagi menyasar hanya kaum gay, lesbian, atau pecandu narkoba. Kasus penderita HIV-Aids dari kalangan anak dan ibu rumah tangga justru semakin banyak ditemukan.

“Jadi ada perluasan segmentasi. Kalau dulu kita fokus ngejar gay , LSL, waria, dan sebagainya, sekarang sudah ada ibu rumah tangga dan anak-anak. Memang itu bukan populasi kunci, tetapi paling banyak kasus justru dari kategori itu. Artinya, HIV sudah menyasar rumah,” kata Iwan.

Iwan mengatakan, anak-anak yang terpapar virus HIV-Aids mayoritas tertular dari air susu ibu yang menderita HIV-Aids. Sementara, ibu rumah tangga biasanya tertular oleh suami yang mungkin berhubungan seks dengan wanita lain.

Pendampingan kepada orang dengan HIV Aids (ODHA) segmen  anak-anak dan ibu, kata Iwan, sangat perlu dilakukan. Tujuannya agar mereka tidak rendah diri saat bergaul di lingkungan mereka.

“Penularan HIV bisa dari tiga sebab, ada hubungan badan, suntik pertukaran darah, dan air susu ibu bagi yang positif. Anak-anak yang sudah terindetifikasi dan positif HIV tentu akan didampingi, jangan sampai mereka masuk ke fase Aids. Saat menjalani pengobatan, mereka akan dapat obat antiretroviral, obat untuk menekan virus HIV itu biar bisa beraktivitas seperti biasa,” ucapnya.

Untuk menekan kasus penularan HIV-Aids di Kota Bogor, Iwan menyatakan, ia berharap ada strategi khusus dalam penguatan ketahanan keluarga.  Selain itu, layanan kesehatan juga perlu diperkuat.

“Saat ini, untuk layanan kesehatan bagi penderita HIV-Aids sudah cukup baik. Ada 25 puskesmas yang siap menerima pasien HIV, sedang delapan puskesmas juga siap dengan obatnya. Kader-kader peduli Aids juga sudah siap,” imbuhnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat