kievskiy.org

Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya Pastikan Sungai Citanduy Tercemar

KONDISI Sungai Citanduy di bawah Jembatan Bojongjengkol, Indihiang, Kota Tasikmalaya, Selasa, 22 Oktober 2019. Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya pastikan Sungai Citanduy telah tercemar.*/BAMBANG ARIFIANTO/PR
KONDISI Sungai Citanduy di bawah Jembatan Bojongjengkol, Indihiang, Kota Tasikmalaya, Selasa, 22 Oktober 2019. Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya pastikan Sungai Citanduy telah tercemar.*/BAMBANG ARIFIANTO/PR

TASIKMALAYA, (PR).- Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya memastikan kondisi Sungai Citanduy yang melintasi wilayahnya telah tercemar. Hasil pengujian DLH di sejumlah titik menunjukkan kualitas air Citanduy melebihi baku mutu.

Hasil uji tersebut disampaikan Sekretaris DLH Kota Tasikmalaya Mujadi saat ditemui di kantornya, Jalan Nonoeng Tisnasaputra, Selasa, 22 Oktober 2019. Awalnya, petugas DLH melakukan melakukan pengambilan sampel air dan pengukuran parameter lapangan di empat lokasi, Selasa, 24 September 2019.

Empat lokasi itu‎ yakni titik masuk Citanduy ke wilayah Kota Tasikmalaya, up stream (titik sebelum) dan down stream (titik keluar)  kawasan sungai saluran pembuangan pabrik kayu PT Bineatama Kayone Lestari‎ (BKL), down stream dan outfall (saluran limbah) peternakan sapi PT Lintas Nusa di Indihiang dan Leuwibala di Kampung Cipapagan.

"Dari empat titik sampling Sungai Citanduy secara umum sudah tercemar material organik dari kegiatan yang menghasilkan limbah organik seperti aktivitas domestik, peternakan, pertanian dan industri," kata Mujadi.

Bahkan dari titik awal masuk pun wilayah Kota Tasikmalaya, kondisi Citanduy telah tercemar. Menurut Mujadi, perlu dilakukan pula pengujian kualitas air oleh dinas terkait di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Pasalnya, aliran Citanduy terlebih dahulu melewati wilayah Kabupaten Tasikmalaya sebelum masuk Kota Tasikmalaya. 

Di kawasan Kota Tasikmalaya, kualitas air Citanduy setelah mendapat pengaruh kegiatan industri didominasi fosfat dan total coliform. Sedangkan di Kampung Cipapagan yangmenjadi lokasi pengaduan warga, limbah diperkirakan bersumber dari aktifitas domestik.

Dari 17 parameter yang digunakan dalam pengujian, kualitas air memang berada di atas baku mutu. Seperti di Cipapagan, terdapat empat parameter yang melebihi batas normal tersebut yaitu BOD hasil ujinya 8 miligram perliter dari seharusnya baku mutu 3 miligram perliter, fosfat 0,29 dari buku mutu 0,2, fecal coliform 1600 dari baku mutu 1000.

Sementara di kawasan sungai di titik pembuangan PT Lintas Nusa, BOD mencapai 13 dari baku mutu 3, COD 31,16 baku mutu 25, fosfat 4,51 baku mutu 0,2, minyak lemak 27 baku mutu 1. Di BKL, BOD 9 baku mutu 3, COD 32 baku mutu 25, fosfat 1,24 baku mutu 0,2, minyak lemak 15 baku mutu 1. Titik masuk Citanduy ke Kota Tasikmalaya/perbatasan Kabupaten/Kota Tasikmalaya, BOD 8 baku mutu 3, minyak lemak 25 baku mutu 1, fecal coliform 1100 baku mutu 1000.

Mujadi juga memaparkan observasi petugas DLH mengenai keadaan sungai dan peninjauan ke BKL dan Lintas Nusa. "Dari fakta  lapangan ditemukan bahwa terjadi aliran turbulensi akibat adanya beberapa batuan di tengah Sungai Citanduy yang menyebabkan air sungai menjadi keruh dan berwarna hitam serta timbul buih," ucap Mujadi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat