CIANJUR, (PR).- Angin puting beliung menghancurkan belasan rumah di Kampung Pasir Nangka RT 03/01 Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku. Selain itu, banjir setinggi pinggul orang dewasa pun merendam beberapa rumah dan menghancurkan jembatan bambu.
Salah seorang warga terdampak puting beliung, E Nuryasin (59) mengatakan, puting beliung terjadi begitu cepat pada Sabtu, 26 Oktober 2019. Sebelum hujan lebat terjadi, angin bertiup dan menghantam hunian Nuryasin sebanyak dua kali.
”Kencang sekali, genteng sampai jatuh dan ada yang terbawa angin. Saya sekeluarga bertahan diam di rumah waktu itu, karena takut juga kalau mau keluar rumah,” ujar dia, Minggu, 27 Oktober 2019.
Setelah kondisi tersebut berlangsung, hujan lebat pun turun tidak lama kemudian. Nur spontan segera mematikan aliran listrik karena khawatir terjadi korsleting, saat air hujan masuk ke dalam rumah tak beratap itu.
Bahkan, Nur pun sengaja mengungsikan sejumlah anggota keluarganya ke rumah tetangga yang tidak terdampak bencana tersebut. Menurut dia, kejadian tersebut merupakan yang pertama kalinya terjadi.
”Sebelumnya tidak pernah ada, makanya kami juga kaget dan takut banget waktu kejadian. Akhirnya kondisi atap rusak kami diamkan semalam, dan baru bisa dibenarkan pagi hari,” ujar dia.
Kondisi serupa dialami pula oleh Uus (37) yang mengalami kerusakan sedikit lebih parah daripada Nur. Atap rumah dua lantainya hancur terbawa angin dan sejumlah reruntuhan menimpa bagian bawah rumah.
”Kejadiannya sekitar lima menit, ada suara gemuruh. Lalu ada angin hitam berputar di area rumah saya, begitu hilang langsung turun hujan,” ucapnya.
Atas kejadian tersebut, sejauh ini kerugian diperkirakan mencapai belasan juta.