kievskiy.org

Tasikmalaya Melawan Polusi dengan Gowes Kurir Sepeda

ANAK-anak muda yang menjadi kurir sepeda dan tergabung dalam OrangBike berpose di Jalan Empang, Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Selasa, 12 November 2019. Jenuh dengan kemacetan dan polusi kendaraan bermotor, mereka terjun dalam usaha ramah lingkungan jasa pengantaran barang menggunakan sepeda.*/BAMBANG ARIFIANTO/PR
ANAK-anak muda yang menjadi kurir sepeda dan tergabung dalam OrangBike berpose di Jalan Empang, Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Selasa, 12 November 2019. Jenuh dengan kemacetan dan polusi kendaraan bermotor, mereka terjun dalam usaha ramah lingkungan jasa pengantaran barang menggunakan sepeda.*/BAMBANG ARIFIANTO/PR

ADEGAN kurir sepeda meliuk-liuk di jalanan dalam film Premium Rush bukan hanya terjadi New York, Amerika Serikat. Di Kota Tasikmalaya, sejumlah anak muda juga memilih melakoni profesi pengantar barang dengan menggowes sepedanya.

Mereka menentang arus bisnis pengantaran yang lebih identik menggunakan kendaraan bermotor, demi kelestarian dan terjaganya lingkungan dari semburan asap knalpot. Kisah mereka meniti ruas jalan bersaing dengan kendaraan-kendaraan bermesin penuh suka dan duka. Tersenggol dan terserempet dan tersenggol sepeda motor dan angkutan kota adalah bumbu dari profesi yang mereka lakoni. "PR" menelusuri kisah anak-anak muda Kota Tasikmalaya yang memilih pekerjaan unik tersebut.

Di suatu siang yang gerah, Eriska Shiddiq, 27 tahun mengaso di Kedai Gopi, ‎ Jalan Empang, Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Selasa, 12 November 2019. Hari itu, pemuda asa Kelurahan Kahuripan tersebut telah tiga kali mengantarkan barang dengan menggunakan sepedanya.

Ia mulai mengayuh pedal sepedanya pukul 09.00 WIB dengan rute dari Jalan Siliwangi hingga Tentara Pelajar. Dokumen akta jual beli menjadi amanat yang harus diantarkan Eriska. Ia kembali menggowes mengirimkan barang amanat lain dari Jalan Rumah Sakit hingga Ampera serta berlanjut ke Cipedes. Jarak tempuh yang terbilang lumayan tersebut tak membuat Eriska tampak mandi keringat.

Ia malah terlihat begitu santai melepas lelah dan bercengkrama sembari sesekali menyeruput kopi dengan baju yang masih kering. "Alhamdulillah karena (sudah) biasa," ujar Eriska kepada "PR" di kedai kopi tersebut. Ia justru menyebut jalur yang ditempuh masih cukup pendek. Jarak tempuh masuk kategori jauh bila mencapai lebih dari lima kilometer. Ia pernah menempuh jarak jauh ketika mengantarkan barang dari Indihiang hingga Purbaratu yang terentang dari kawasan paling barat hingga timur Kota Tasikmalaya.

Eriska begitu menikmati profesinya sebagai kurir sepeda. Hal paling menyenangkan bagi Eriska adalah saat melihat raut gembira warga setelah menerima barang yang diantarkannya.

Pernah suatu kali, ia mendapat order yang cukup aneh yakni mengantarkan sendal jepit ke sebuah mal. Rupanya, sendal si pemesan putus ketika berada di pusat perbelanjaan itu. Eriska mengenang wajah sang pemesan sendal jepit begitu sumringah saat barang yang dibutuhkannya tiba. "Itu kepuasan sendiri melihat ekspresi senang (setelah) dapat dibantu," ucapnya.

Namun, cerita duka juga pernah dialaminya saat terserempet Angkot di Jalan Gunung Sabeulah hingga kena semprot pengendara motor yang tak henti mengklaksonnya saat berhenti di depan lampu merah. 

Eriska mafhum, pandangan umum memang masih menganggap jalan merupakan milik pengendara bermotor bukan pesepeda. Apalagi, Kota Tasikmalaya pun tak memiliki jalur sepeda sehingga pesepeda mesti bergabung dengan pengendara lain di jalan umum. Menjadi kurir sejalan dengan hobi Eriska yang gandrung bersepeda. Tak hanya mendapat penghasilan, ia mengaku makin sehat karena aktivitasnya tersebut. "Berat badan turun lima kilogram," ucapnya sembari tertawa.

Terkini Lainnya

  • Tags

  • sepeda

  • polusi

  • Tasikmalaya

  • Artikel Pilihan

  • Terkini

  • Drs Kusmana Hartadji, MM: Konsisten Jalankan Amanah

  • KPU Umumkan Anggota KPU Jabar 2023-2028, Berikut Daftarnya

  • Waspada Angin Kencang di Empat Wilayah Jawa Barat, BMKG Beberkan Faktor Penyebabnya

  • Tangis Haru Dandim 0625 Letkol Yusuf Andriyanto Saat Tinggalkan Pangandaran

  • Sejoli Mesum Asal Garut Pemeran Video Live Streaming Asusila Ditangkap Polisi

  • Polling Pikiran Rakyat

  • Terpopuler

  • Kecelakaan Laut di Pantai Pangandaran, 1 Korban Asal Astana Anyar Bandung Meninggal Dunia

  • 3 Jenis Game di Clash of Champions Episode 1, Adu Trik dan Ketelitian

  • Meksiko vs Ekuador di Copa America 2024: Prediksi Skor dan Starting Line-up

  • Prediksi Skor Portugal vs Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024: Preview dan Starting Line-up

  • Rumania vs Belanda di Euro 2024: Prediksi Skor dan Starting Line-up

  • 15 Tempat Jogging yang Nyaman dan Gratis di Bandung, Olahraga Seru Badan Semakin Sehat

  • Prediksi Skor Spanyol vs Georgia di Euro 1 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain

  • Jadwal Copa America 2024 Hari Ini: Argentina ke 8 Besar, 3 Negara Rebutan Runner Up

  • Prediksi Skor AS vs Uruguay di Copa America 2024, Dilengkapi Starting Line-up

  • Prediksi Skor Prancis vs Belgia di Euro 2024: Preview dan Starting Line-up

  • Kabar Daerah

  • Merasa Haknya Dilanggar, Kurir Baby Lobster Ajukan Praperadilan Atas Dugaan Penyelundupan di Cilacap

  • Paling Mantap! Inilah 3 Kuliner di Cimahi Wajib Dicobain, Dijamin Murah Meriah

  • Gelar Deklarasi Terbuka, Pemuda dan Buruh Lingga Satukan Tekad Menangkan H. Muhammad Rudi

  • Waspada Investasi Franchise Berkedok Autopilot, Meatlovers Diduga Rugikan Investor Miliaran Rupiah

  • Warga Surabaya Siap-Siap Mengeluh Kena Macet! Pemkot Lanjutkan Betonisasi Jalan Dupak Selatan, Kapan Selesai?

  • Pikiran Rakyat Media Network

  • Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
    Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022

Tautan Sahabat