BEKASI, (PR).- Kantor Imigrasi Kelas II Bekasi meluncurkan layanan paspor elektronik, Senin 18 November 2019. Layanan yang bertujuan untuk mempermudah dan memperlancar pengurusan keimigrasian ini semula hanya hadir di Jakarta.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Bekasi Petrus menjelaskan, e-paspor merupakan paspor yang dilengkapi teknologi chip untuk menyimpan data biometrik penggunanya, yaitu wajah dan sidik jari. E-paspor juga memiliki data penerbit paspor tersebut sehingga mudah dilacak.
“Dengan e-paspor yang memiliki 'chip' dan antena, pemegangnya bisa melewati pemeriksaan paspor melalui 'auto gate'. Jadi, ini akan mengurangi antrean pengecekan paspor di bandara-bandara, pelabuhan, atau tempat lainnya. Ini juga akan meminimalisir paspor palsu,” katanya.
Untuk membuat e-Paspor, tidak ada persyaratan khusus yang diberikan kantor keimigrasian. Pembuatannya sama dengan paspor biasa. Namun harganya lebih mahal, yakni Rp 650.000. Sebab di dalam e-paspor terdapat teknologi canggih, juga terintegrasi dengan seluruh 'auto gate'.
“Tujuan utama e-paspor ini juga untuk memperluas tempat pembuatan paspor," katanya.
Pemilik e-paspor juga akan mendapat keuntungan bebas visa ke Jepang. Pemegang paspor biasa untuk menggantinya ke e-paspor harus memenuhi syarat paspor hilang, rusak, atau penuh.
"Jika syarat terpenuhi, bisa diproses pembuatan e-paspor, tetapi tidak bisa untuk sekadar gaya-gayaan," katanya.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi yang hadir dalam acara peluncuran, mengapresiasi upaya Kantor Imigrasi Kelas II Bekasi meningkatkan kualitas dan pelayanannya kepada publik melalui kehadiran e-paspor.
“Ini perlu diapresiasi. Dengan e-paspor masyarakat Kota Bekasi akan lebih mudah ke luar negeri, begitu juga dengan turis-turis yang masuk ke daerah kita. Dengan teknologi e-paspor, pelayanan akan lebih cepat, mudah, dan lebih lancar. Mudah-mudahan ini bisa ditiru instansi lainnya demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” katanya. ***