kievskiy.org

Emil Ajak Warga Bangun Jabar secara Islami dan Modern

GUBERNUR  Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melakukan agenda Subuh Keliling (Subling) di Masjid Jami Al Barokah, Jl. Pantai Barat Pangandaran No. 45, Kabupaten Pangandaran, Minggu 1 Desember 2019.*
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melakukan agenda Subuh Keliling (Subling) di Masjid Jami Al Barokah, Jl. Pantai Barat Pangandaran No. 45, Kabupaten Pangandaran, Minggu 1 Desember 2019.* /DOK. HUMAS PEMPROV JABAR

PANGANDARAN, (PR).- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, salat subuh yang dilakukan berjamaah di masjid menjadi salah satu cara membangkitkan fisik bagi Islam.

Gubernur yang akrab disapa Emil ini pun senantiasa mengajak masyarakat, termasuk jemaah Masjid Jami Al Barokah di Kabupaten Pangandaran, untuk rutin salat subuh berjamaah.

"Saya pada dasarnya sebagai pemimpin selalu ingin mengajak warganya beribadah, mengajak khususnya para pemuda agar rajin solat subuh berjamaah di masjid terdekat," kata Emil saat melakukan Subuh Keliling (Subling) Berjamaah di Masjid Jami Al Barokah, Jl. Pantai Barat Pangandaran No. 45, Kab. Pangandaran, Minggu 1 Desember 2019.

"Ini (subuh berjamaah) salah satu cara membangkitkan Islam secara fisik selain salat Jumat," tambahnya.

Emil menambahkan bahwa pembangunan di Jabar tidak hanya soal fisik, tetapi juga mental, sehingga lahir visi Jabar Juara Lahir Batin salah satunya melalui program unggulan One Pesantren One Product (OPOP).

"Hari ini ada lima pesantren yang pameran, jualan, di Turki. Pesantrren ini bagian dari program OPOP. Jadi tidak boleh ada pesantren yang tidak ada usaha ekonominya, termasuk di Pangandaran ini," ucap Emil.

Selain OPOP, terdapat program Kredit Mesra yakni pinjaman tanpa bunga dan tanpa agunan yang bisa didapatkan melalui masjid. "Ada juga program Sadesa (Satu Desa Satu Hafiz), kalau bisa dicatat di Pangandaran (masjid) yang belum punya penghafal Alquran, nanti diberi beasiswa," tambah Emil.

"Saya tidak mau masyarakat hidup hanya mengejar kehidupan dunia. Jabar kudu Islami, tapi modern seperti Singapura, Amerika Serikat, Korea Selatan."

"Seimbangkan antara dunia dan akhirat. Kalau kita disiplin, rajin, tahun 2045 (Indonesia) bisa jadi negara adidaya. Syaratnya anak cucu kita produktif dan kompetitif," kata Emil.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat