PANGANDARAN, (PR).- Tempat wisata Cukang Taneh atau yang lebih dikenal dengan nama Green Canyon di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, semakin populer dan bergeliat dari waktu ke waktu. Sebagai gambaran, tahun lalu jumlah pengunjungnya mencapai 12 ribu orang.
Aktor penting di balik bergeliatnya pariwisata di Green Canyon adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Guha Bau. BUMDes ini mengelola wisata body rafting dan membina beberapa sektor penunjang wisata di sana.
Yang menarik, dulu Green Canyon dikenal sebagai tempat angker. Bahkan, banyak warga yang tidak berani datang ke sana karena berkembang beragam mitos. Namun, sejak dibuka untuk wisatawan sejak 1993, secara perlahan image angker justru hilang.
Hadirnya BUMDes Guha Bau membuat wisata di sana naik kelas. Berbagai fasilitas ditata dengan apik, termasuk menghadirkan body rafting yang jadi unggulan wisata. Selain itu, jelas pengunjung bisa menikmati keindahan Green Canyon dengan menggunakan perahu.
Baca Juga: Indonesia Harus Memperbanyak Pameran Internasional
Selain membuat wisatawan terfasilitasi untuk berwisata, kehadiran BUMDes Guha Bau membuat warga setempat menuai manfaat. Sebab, banyak warga setempat yang diberdayakan untuk wisata body rafting. Hasilnya, perputaran uang khusus untuk body rafting saja mencapai Rp 2 miliar dalam satu tahun dan hasilnya bisa dinikmati warga.
"Setelah adanya BUMDes ini, body rafting di sini lebih berkembang, malah sekarang lebih berkembang lagi, terutama dalam pemberdayaan masyarakat," kata Ketua BUMDes Guha Bau Teten Sutanto dalam pesan elektronik yang diterima "PR", Kamis 5 Desember 2019.
![TEMPAT wisata Cukang Taneh atau yang lebih dikenal dengan nama Green Canyon di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2019/12/05/2755783075.jpg)
Untuk tenaga pemandu body rafting misalnya, hampir semuanya warga Desa Kertayasa. Jumlahnya mencapai 107 orang. Belum lagi ada tenaga lain seperti sopir hingga penyedia jasa perahu.