kievskiy.org

Ridwan Kamil Pertimbangkan Banyak Hal Sebelum Maju ke Tingkat Nasional pada Tahun 2024

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan pertimbangannya dalam melangkah jadi pemimpin tingkat nasional pada tahun 2024.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan pertimbangannya dalam melangkah jadi pemimpin tingkat nasional pada tahun 2024. /Humas Jabar

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan ada dua piihan terkait dengan langkah yang akan ditentukan olehnya pada tahun 2024.

Kata Ridwan Kamil, dirinya sangat menikmati kepimimpinan dari bawah lantaran menurutnya sangat bermanfaat.

Sebelum menjadi orang nomor satu di Jawa Barat, Ridwan Kamil menuturkan, dirinya menjadi Wali Kota Bandung. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menjadi Wali Kota Bandung berpasangan dengan Oded M Danial pada tahun 2013 sampai 2018.

“Saya merasakan, menikmati kepemimpinan dari bawah itu sangat rewarding, karena saya dari bawah, Wali Kota (Bandung) dulu ngurus teknik, sekarang jadi Gubernur koordinatif. Jadi teknis dapat pengalaman, mengoordinasi, juga menjadi juru bicara Pemerintah Pusat. Kan Gubernur itu jubir Pemerintah Pusat setengahnya,” kata Ridwan Kamil, seperti dikutip dari kanal YouTube Karni Ilyas Club pada 16 Desember 2021.

Baca Juga: Bukan untuk Doddy Sudrajat, Surat Terakhir dari Vanessa Angel Buat Sosok Tak Terduga Tercengang

“Saya itu ada dua pilihan, melanjutkan jadi Gubernur Jawa Barat karena masih ada hak periode kedua. Itu lebih terukur surveinya bagus, kepegang lah teritorialnya. Nah ada opsi kedua maju ke nasional, tapi kepastiannya itu enggak bisa ditebak, kecuali ada partai yang mengajak,” katanya.

Orang nomor satu di Jawa Barat itu tak mau gegabah dalam melangkah. Dia menuturkan, bila terdapat partai yang mengajaknya maju menjadi pemimpin di tingkat nasional dan berpotensi kuat meraih kemenangan dirinya bersedia. Namun bila tidak, Kang Emil lebih memilih untuk mengurus hal yang pasti.

“Jadi jawaban saya sederhana kalau ada partai yang mengajak dan menjodohkan dengan salah satu yang disurvei dan potensinya juga kuat, kenapa tidak? Tapi kalau tidak ada yang mengajak, atau dipaksa bergabung tapi potensi kalah mendingan mengurusi yang pasti-pasti,” tutur Kang Emil menegaskan.

Baca Juga: Niat Bulan Madu, Pasangan Malaysia Justru Pilih Sukarela Kubur Pasien Covid-19

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat