kievskiy.org

DPRD Jabar Pertanyakan Minimnya Bantuan Bencana Untuk Kabupaten Bogor

KONDISI Desa terdampak longsor dan banjir bandang di Desa Adat Urug, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Sabtu 4 Januari 2020.*
KONDISI Desa terdampak longsor dan banjir bandang di Desa Adat Urug, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Sabtu 4 Januari 2020.* /YULIUS SATRIA WIJAYA/PR

PIKIRAN RAKYAT - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat Achmad Ru’yat, mempertanyakan minimnya pemberian biaya tidak terduga yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk korban bencana longsor dan banjir bandang di Kabupaten Bogor. Padahal, Kabupaten Bogor merupakan lokasi bencana yang paling parah dan jumlah pengungsi yang banyak.

“Kota Bekasi dikasih Rp 2 miliar (biaya tidak terduga, dana bencana) dan Kabupaten Bogor hanya dikasih Rp 1,5 miliar. Padahal, bencana longsor di Kabupaten Bogor paling parah dibandingkan dengan lokasi bencana lainnya yang serempak saat itu terjadi pada awal tahun 2020,” ungkap Achmad Ru’yat di Bandung, Jumat 10 Januari 2020.

Masih dikatakan dia, selain menimbulkan kerugian material, bencana yang terjadi di Kabupaten Bogor juga turut menimbulkan korban jiwa dan warga terdampak bencana pun banyak yang mengalami luka-luka.

Baca Juga: Ragam Komentar Usai Persib Bandung Umumkan Beni Oktovianto, Bobotoh: Siapa Dia?

Bahkan, akibat parahnya dampak bencana yang ditimbulkan itu Presiden Joko Widodo langsung meninjau lokasi bencana ke Kecamatan Sukajaya, beberapa waktu lalu. Namun, kedatangan presiden ini, lanjut dia, tidak didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

“Bahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak memberikan bantuan pinjaman alat berat untuk membuka akses jalan menuju beberapa daerah terdampak bencana yang terisolir akibat longsor dan banjir bandang itu. Untuk itu, saya akan mempertanyakan langsung kepada gubernur, baik mengenai minimnya jumlah bantuan dana bencana maupun soal lainnya seperti pinjaman alat berat,” ungkap dia.

Dari informasi yang diperolehnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menambah kendaraan berat agar jalan utama menuju desa-desa di Kecamatan Sukajaya yang terisolir segera terakses. Sedikitnya 11 kendaraan alat berat akan diterjunkan untuk menembus jalan-jalan utama yang tertutup longsor.

Baca Juga: 8 Aplikasi yang Sebaiknya Ada di Ponsel Mahasiswa

Untuk diketahui, Kementerian PUPR sejak Sabtu 4 Januari 2020 telah mengirimkan alat berat ke lokasi longsor di Kecamatan Sukajaya, yaitu 6 excavator, 1 loader, dan 1 buildozer.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat