PIKIRAN RAKYAT - Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Purwakarta tidak mencapai target dalam dua tahun terakhir. Kondisi tersebut dinilai memengaruhi daya beli masyarakat dan pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Pemerintah daerah setempat mencatat laju pertumbuhan ekonomi Purwakarta mentok di 5,1 persen dari target 5,5 persen pada 2019. Hal itu dipengaruhi oleh laju pertumbuhan ekonomi nasional yang lesu hingga kurangnya investasi industri di daerah tersebut.
Ketua Bidang UMKM Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Kabupaten Purwakarta Salman Al Farisi membandingkan laju pertumbuhan ekonomi daerahnya dengan daya beli masyarakat.
Baca Juga: Ashley Young Tolak Perpanjangan Kontrak yang Ditawarkan MU
"Daya beli masyarakat Purwakarta sekarang memang rendah," katanya, Jumat 10 Januari 2020.
Bagi pelaku UMKM, penurunan daya beli masyarakat berdampak signifikan. Menurut Salman, banyak di antara mereka masih mengandalkan pembeli lokal dari pada menjual produknya ke luar daerah apalagi luar negeri.
"Kalau mengandalkan pembeli lokal UMKM kita kendor. (Biaya) produksi tinggi, pembelian kurang," ujar Salman.
Ia mencontohkan sektor yang bisa terdampak seperti produk kerajinan tangan dan makanan-minuman atau kuliner.
Baca Juga: KLHK InvestigasiPenyebab Bencana Bogor, Rehabilitasi Jadi Fokus