kievskiy.org

Pengelola Museum Perjoeangan Keberatan Dianggap Tak Sanggup Mengelola

Museum Perjoeangan.*
Museum Perjoeangan.* /ISTIMEWA

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Bogor segera mengambil alih kelola Museum Perjoeangan. Pihak pengelola dinilai sudah tidak sanggup mengelola museum karena biaya perawatan tidak sebanding dengan tingkat kunjungan museum.

Dari pantauan “PR” di Museum Perjoeangan, Senin, 13 Januari 2020, museum yang diresmikan pada 10 November 1957 memang terlihat sepi. Di meja resepsionis, terdapat kotak amal bertuliskan “Peduli Musium Perjuangan”.

Senin kemarin, hanya ada dua pengunjung yang  menyambangi museum yang menyimpan beberapa alat dan senjata yang digunakan eks pejuang Bogor tersebut.

Baca Juga: Ridwan Kamil Pasang Tenggat Proyek Pengendali Banjir di Bogor dan Bekasi

Museum Perjoeangan juga  terpantau gelap, karena pihak yayasan mematikan lampu dengan alasan efisiensi. Lampu museum dihidupkan saat ada pengunjung yang datang.

Pelaksana Harian Museum Perjoeangan, Ben, menuturkan,  wacana alih kelola sebenarnya sudah menyeruak sejak 2011 silam.  Sebagai pelaksana harian, Ben mengaku keberatan jika disebut museum tersebut dalam kondisi memprihatikan. Namun demikian, Ben tak menampik tingkat kunjungan wisatawan ke Museum Perjoeangan sangat rendah. Dalam sebulan rata-rata kunjungan ke museum hanya 10 orang.

“Ya dari dulu seperti ini, animo anak-anak generasi sekarang kepada sejarah kurang. Dari zaman saya SD juga sama juga. Kalaupun mau dikelola Pemkot juga sama saja,” kata Ben.

Baca Juga: BNPB Pastikan Abu Vulkanik Erupsi Gunung Api Taal Tak Sampai Indonesia.

Proses alihkelola, lanjut Ben, juga tidak bisa dengan mudah dilakukan begitu saja. Pemkot Bogor harus mengantungi izin ahli waris, dan juga pihak yayasan. Pemkot Bogor juga harus memperhatikan nasib tenaga sukarelawan yang bekerja puluhan tahun di museum tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat