kievskiy.org

Usai Pantai Utara Karawang Tercemar Minyak Mentah Pertamina, 2.916 Nelayan Alami Rawan Pangan

NELAYAN rajungan asal Pantai Pasirputih, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang saat berunjuk rasa ke komplek perkantoran Pemkab Karawang, pekan lalu. Mereka mengeluhkan penurunan tangkapan kerena diduga habitat rajungan rusak oleh tumpahan minyak mentah.*
NELAYAN rajungan asal Pantai Pasirputih, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang saat berunjuk rasa ke komplek perkantoran Pemkab Karawang, pekan lalu. Mereka mengeluhkan penurunan tangkapan kerena diduga habitat rajungan rusak oleh tumpahan minyak mentah.* /DODO RIHANTO/PR

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 2.916 nelayan di Pantai Pasirputih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang, saat ini mengalami rawan pangan.

Penyebabnya, rajungan hasil tangkapan mereka turun drastis setelah wilayah pantai utara Karawang tercemar minyak mentah dari sumur YYA-1 PHE ONWJ yang bocor beberapa bulan lalu.

"Nalayan Pasirputih adalah nelayan spesialis rajungan. Sejak ada kebocoran sumur YYA-1, hasil tangkapan mereka turun.

Baca Juga: Perusahaan Tak Bayar Iuran BP Jamsostek Dinilai Melanggar Hukum dan Terancam Sanksi

"Kendati kebocoran minyak sudah bisa dikendalikan pihak Pertamina, namun sepertinya habitat rajungan masih belum pulih," ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Supriatna, di kantornya Jumat 31 Januari 2020.

Menurut dia, kondisi tersebut sudah dikeluhkan para nelayan Pasirputih sejak awal Januari lalu. Bahkan pada 20 Januari 2020, mereka berunjuk rasa ke kantor bupati meminta pihak Pertamina bertanggung jawab atas hal tersebut.

NELAYAN rajungan asal Pantai Pasirputih, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang saat berunjuk rasa ke komplek perkantoran Pemkab Karawang, pekan lalu. Mereka mengeluhkan penurunan tangkapan kerena diduga habitat rajungan rusak oleh tumpahan minyak mentah.*
NELAYAN rajungan asal Pantai Pasirputih, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang saat berunjuk rasa ke komplek perkantoran Pemkab Karawang, pekan lalu. Mereka mengeluhkan penurunan tangkapan kerena diduga habitat rajungan rusak oleh tumpahan minyak mentah.*

Baca Juga: Mengaku Sempat Tak Tahu Hasil Autopsi Lina Mantan Istri Sule Diumumkan Hari Ini, Teddy: Saya Tahu dari Media Online

Pertamina, lanjut Supriatna, sejauh ini baru memberikan uang kompensasi Rp 30 ribu/hari/nelayan. Dana tersebut dipastikan tidak bisa menutupi kebutuhan nelayan sehari-hari.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat