PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 2.916 nelayan di Pantai Pasirputih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang, saat ini mengalami rawan pangan.
Penyebabnya, rajungan hasil tangkapan mereka turun drastis setelah wilayah pantai utara Karawang tercemar minyak mentah dari sumur YYA-1 PHE ONWJ yang bocor beberapa bulan lalu.
"Nalayan Pasirputih adalah nelayan spesialis rajungan. Sejak ada kebocoran sumur YYA-1, hasil tangkapan mereka turun.
Baca Juga: Perusahaan Tak Bayar Iuran BP Jamsostek Dinilai Melanggar Hukum dan Terancam Sanksi
"Kendati kebocoran minyak sudah bisa dikendalikan pihak Pertamina, namun sepertinya habitat rajungan masih belum pulih," ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Supriatna, di kantornya Jumat 31 Januari 2020.
Menurut dia, kondisi tersebut sudah dikeluhkan para nelayan Pasirputih sejak awal Januari lalu. Bahkan pada 20 Januari 2020, mereka berunjuk rasa ke kantor bupati meminta pihak Pertamina bertanggung jawab atas hal tersebut.
Pertamina, lanjut Supriatna, sejauh ini baru memberikan uang kompensasi Rp 30 ribu/hari/nelayan. Dana tersebut dipastikan tidak bisa menutupi kebutuhan nelayan sehari-hari.