PIKIRAN RAKYAT – Di dalam Museum Prabu Geusan Ulun (MGPU) di Jalan Prabu Geusan Ulun Sumedang, tersimpan berbagai koleksi benda pusaka peninggalan bersejarah.
Dari mulai zaman kerajaan, bupati pengaruh Mataram hingga bupati masa pemerintahan Belanda.
Koleksi benda pusaha itu, di antaranya keris, pedang, tombak, kujang hingga gamelan yang hingga kini tersimpan lestari di museum tersebut.
Baca Juga: Kegiatan Syuting yang Padat, Amanda Rawles: Aku Harus Sayang sama Badan Aku
Bicara gamelan, di dalam museum terdapat 10 gamelan dengan berbagai corak, bentuk serta nada iramanya.
Ke-10 gamelan itu juga mengandung cerita dan peristiwa sejarah yang berbeda-beda serta memiliki masing-masing keistimewaan.
Ke-10 gamelan tersebut, antara lain gamelan sari arum, sekar manis, sekar oneng, sari oneng mataram, sari oneng parakansalak, panglipur, sangir, manggu, talun dan degungan mataraman.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Diminta Evaluasi Pembangunan Jalur Sepeda, DPRD: Belum Cocok Diterapkan di DKI
“Gamelan yang paling terkenal dan istimewa, yakni gamelan sari oneng parakansalak. Sebab, gamelan itu sudah melanglangbuana ke berbagai negara di Eropa dan Amerika,” kata Pemandu Museum Prabu Geusan Ulun (MPGU) Abdul Syukur ketika ditemui di MPGU Sumedang, Kamis, 6 Februari 2020.
Gamelan sari oneng parakansalak dibuat di Sumedang tahun 1825. Saat itu Sumedang merupakan pusat budaya di Jawa Barat. Gamelan tersebut terbuat dari kayu besi dari Muangthai dengan motif ukiran Tiongkok.