kievskiy.org

Dicibir Mirip Lampion yang Tak Bisa Terbang, Gapura Selamat Datang Kabupaten Sumedang Telan Dana Nyaris Rp 200 Juta

Sejumlah kendaraan tampak melintasi gapura “Selamat Datang di Sumedang, Kota Tahu” yang baru dibangun di Jalan Raya Bandung-Cirebon, tepatnya  di Desa Ciherang, Kec. Sumedang Selatan, Minggu (2/2/2020), Masyarakat banyak yang kecewa karena gapura tersebut dinilai  jelek.*
Sejumlah kendaraan tampak melintasi gapura “Selamat Datang di Sumedang, Kota Tahu” yang baru dibangun di Jalan Raya Bandung-Cirebon, tepatnya di Desa Ciherang, Kec. Sumedang Selatan, Minggu (2/2/2020), Masyarakat banyak yang kecewa karena gapura tersebut dinilai jelek.* /Adang Jukardi/”PR”

PIKIRAN RAKYAT - Warga Kabupaten Sumedang akhir-akhir ini mengaku malu dan kecewa melihat gapura "Selamat Datang di Sumedang Kota Tahu" yang baru saja selesai dibangun.

Seperti dikabarkan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, gerbang ini seharusnya menyambut para pendatang dari arah Kota Bandung saat menuju atau melintas Kota Sumedang.

Gapura yang sebelumnya ambruk ditabrak truk fuso malah semakin aneh dan tidak enak dilihat oleh mata.

Baca Juga: Di Tengah Ancaman Wabah Corona, Sriwijaya Air Antarkan 15.000 Masker dan Baju Pelindung ke Wuhan Tiongkok

Tak hanya tidak estetis, warga menganggap penanda batas kota yang bisa menyala ini seperti lampion hanya saja tak mampu mengangkasa.

“Saya prihatin melihat bentuk gapura seperti itu. Bentuknya jelek dan tidak adanya unsur seni dan esetetikanya.

"Bentuknya tak beda seperti lampion yang tak bisa terbang,” kata Supriadi (49) warga Kelurahan Pasanggrahan Baru Kec. Sumedang Selatan, Minggu 2 Februari 2020.

Baca Juga: Di Tengah Ancaman Wabah Corona, Sriwijaya Air Antarkan 15.000 Masker dan Baju Pelindung ke Wuhan Tiongkok

Dengan bentuk yang kurang elok ini, gapura tersebut tak memiliki atap, hanya berbentuk dua tabung putih dilengkapi hiasan kubus cokelat dan tulisan 'Selamat Datang di Sumedang, Kota Tahu' berwarna hijau terang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat