kievskiy.org

Eks Tambang Galunggung Tasikmalaya Direncanakan Jadi Tempat Wisata, Pegiat Lingkungan: Ketidakseimbangan Dibiarkan

AREA tambang di bawah kawah Gunung Galunggung di Sinagar, Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Senin 10 Februari 2020.*
AREA tambang di bawah kawah Gunung Galunggung di Sinagar, Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Senin 10 Februari 2020.* /BAMBANG ARIFIANTO/PR

PIKIRAN RAKYAT - Rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadikan eks lahan tambang di kawasan Gunung Galunggung sebagai tempat wisata menuai kritik pegiat lingkungan Tasikmalaya.

Aa Syaepul Milah, pegiat lingkungan Galunggung Tasikmalaya Pencinta Alam (Guntapala) Sekolah Tinggi Hukum Galunggung (STHG) Tasikmalaya meminta pemerintah mendorong dan melakukan upaya pemulihan lahan eks tambang Galunggung ketimbang mengubahnya menjadi tempat wisata.‎

"Fokus saja, tempat-tempat penambangan harusnya direklamasi sesuai (seperti) sedia kala sehingga menjadi tempat serapan, pertahanan (mitigasi) ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," ujarnya.

Baca Juga: Bekas Lahan Tambang Gunung Galunggung Tasikmalaya Diwacanakan Jadi Tempat Wisata

Baca Juga: Halima Aden, Model Berhijab Amerika Serikat dari Antah-berantah

Syaepul menilai, pemerintah seolah membiarkan terjadinya ketidakseimbangan tatanan kehidupan dengen kerusakan akibat praktik penambangan kawasan Gunung Galunggung.

"Seharusnya berkaca bahwa daerah kami itu daerah agraris, daerah yang harus bersahabat dengan alam," tuturnya.

Menurut Syaepul, mengubah eks lahan tambang menjadi tempat wisata bakal banyak makan biaya seperti untuk pembuatan akses jalan. Apalagi, dia menilai tempat wisata yang dibangun merupakan destinasi wisata buatan, bukan berbasis kearifan lokal atau budaya warga setempat.

Urusan Allah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat