PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Bogor masih menunggu keputusan dari Kementerian Perhubungan dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, terkait rencana penerimaan hibah moda transportasi trem dari Belanda.
Hingga kini, Pemkot Bogor belum dapat memastikan, apakah hibah trem dari Utrecht Belanda tersebut akan diambil atau tidak.
“Pihak Belanda masih menunggu dari Kemenhub. Kota Bogor menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah pusat sebagai executing agency untuk keputusan akhirnya,” ujar Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim sesuai rapat koordinasi dengan kepala dinas di Plasa Balaikota Bogor, Selasa, 18 Februari 2020.
Baca Juga: Senandung Persib, Musisi dan Bobotoh Bertutur tentang Lagu-lagu Bertema Maung Bandung
Dedie menyebutkan, sejauh ini Pemerintah Kota Bogor tetap menjalin komunikasi dengan Belanda. Minggu, 16 Februari 2020 kemarin, Pemkot Bogor melakukan pertemuan dengan perwakilan Atase Perhubungan RI-Den Haag Belanda, untuk memastikan kelanjutan rencana hibah trem dari Belanda.
Menurut Dedie, pihak Belanda masih menunggu hingga Juni 2020 terkait keputusan hibah trem dari pemerintah pusat. Jika hingga tenggat waktu tersebut Kementerian Perhubungan dan BPTJ belum memberi keputusan, maka rencana hibah trem dapat dibatalkan.
“Ya kita tunggu keputusan sampai Juni, kalau tidak ada keputusan dari pusat, rencana hibah trem sudah pasti batal,” kata Dedie.
Baca Juga: Produksi dalam Negeri dan Impor Baja Sama-sama Tinggi, Bea Antidumping Diusulkan
Dalam rencana awal, Pemerintah Kota Bogor direncanakan akan mendapatkan hibah sebanyak 24 trem dari Belanda.
Namun demikian, Pemkot Bogor masih menimbang untung rugi, apakah menerima hibah trem atau melakukan kerjasama dengan PT Inka dalam penyediaan trem yang akan beroperasi di pusat Kota Bogor.