kievskiy.org

Hati-hati Bahaya dari Parfum Sintetis, Jonner : Yang Natural Bisa Menjadi Peluang Usaha

KOORDINATOR Ketahanan Pangan SMK dari SEAMEO BIOTROP Jonner mencium parfum natural buatan siswa SMK.*
KOORDINATOR Ketahanan Pangan SMK dari SEAMEO BIOTROP Jonner mencium parfum natural buatan siswa SMK.* /WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/

PIKIRAN RAKYAT - Parfum menjadi salah satu kebutuhan masyarakat yang nyaris tak terhindarkan. Kehadiran parfum dibutuhkan untuk menghadirkan wangi harum dalam tubuh. 

Saat ini, hampir 95 persen parfum yang digunakan di dunia adalah parfum sintetis, parfum yang dibuat dengan bahan non alami. 

Tanpa disadari,  parfum berbahan sintetis lambat laun dapat membahayakan kehidupan manusia, karena dapat menyebabkan penyakit.

Baca Juga: Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Banjir, Ridwan Kamil Batalkan Kunjungan ke Turki

Hal tersebut diungkapkan Koordinator Ketahanan Pangan SMK Pertanian Indonesia Jonner Situmorang di sela Pameran Teknologi Biologi Tropis di Gedung Bundar SEAMEO Biotrop, Kota Bogor, Senin, 26 Februari 2020. 

"Efek parfum sintetis kalau dipakai berkepanjangan akan sangat berbahaya. Saya kasih contoh, pewangi sintetik jeruk lemon, limonin itu bisa mengakibatkan kanker. Parfum isi ulang itu kalau dipakai lama-lama juga bisa bikin gangguan pernafasan," kata Jonner. 

Berdasarkan hal itu, Jonner berinisiasi untuk membuat terobosan baru dengan menciptakan parfum berbahan natural. Jonner memberikan pelatihan, cara membuat parfum dari bahan alami.

Baca Juga: Tak Perlu Jauh-Jauh ke Mekah, Doa Orang Tua kepada Anaknya juga Termasuk Mustajab

Menurut Jonner, selain sebagai alternatif pengganti parfum sintetik, parfum natural itu juga diharapkan dapat menjadi ladang usaha baru bagi siswa SMK.

"Kita juga ingin mengembalikan kekayaan rempah Indonesia. Kita ingin back to nature agar bisa hidup sehat.  Indonesia punya 48 spesies dari 70 minyak atsiri di Indonesia. Peluangnya Ada," kata Jonner. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat