PIKIRAN RAKYAT - Pedagang kaki lima (PKL) Jalan Pedati dan Lawang Saketeng, Kota Bogor terus mendesak Pemerintah Kota Bogor untuk menangguhkan rencana relokasi PKL, pada Jumat 6 Maret 2020.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Bogor memastikan, rencana relokasi tetap berjalan sesuai waktu yang ditentukan.
Senin 2 Maret 2020 kemarin, ratusan PKL Lawan Saketeng-Pedati pun melakukan perlawanan dengan melakukan aksi demonstrasi di Gedung DPRD Kota Bogor.
Baca Juga: Pembiayaan Pensiunan Bisa Tumbuh 20-30 Persen, di Tengah Kondisi Ekonomi yang Kian Menantang
Aksi demonstrasi dilakukan menjelang rapat rencana relokasi antara Pemkot Bogor, perwakilan PKL, dan DPRD Kota Bogor, sekira pukul 13.00.
Secara bergelombang, PKL menduduki halaman Gedung DPRD Kota Bogor. Sambil berorasi, mereka membawa sayur mayur, buah-buahan, dan ikan asin, sebagai bentuk protes karena keinginan mereka agar Pemkot Bogor menunda relokasi PKL hingga akhir Lebaran tidak dikabulkan Pemkot Bogor.
Baca Juga: Beredar Kabar Pasutri di Sukabumi Diduga Suspect Virus Corona, Sang Istri Meninggal di Ruang Isolasi
Koordinator pedagang, Irpan Effendi mengatakan, para pedagang hanya meminta agar waktu relokasi ditangguhkan hingga Lebaran. Pasalnya, mereka perlu mencari alternatif kios baru, karena tempat yang disediakan pemerintah tidak memadai.
“Kami pedagang tetap meminta agar waktu relokasi ditangguhkan sampai lebaran. Kami tidak menolak relokasi, hanya meminta ditangguhkan waktunya saja,” ujar Irpan.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengaku tak mempermasalahkan aksi demo yang dilakukan para PKL Pedati-Lawangseketeng. Menurut Dedie, para PKL perlu memahami bahwa proses revitalisasi kawasan Pedati, Lawangsaketeng, dan Jalan Roda, di kawasan Suryakencana, Kota Bogor sudah masuk anggaran APBD 2020.