kievskiy.org

Taman dan Fasilitas Olahraga Ditutup Sementara, Dedie : Pak Bima Akan Langsung Dipantau Kesehatannya Selama 14 Hari

WARGA melintasi pendestrian depan Taman Topi, Kota Bogor.*/WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/”PR”
WARGA melintasi pendestrian depan Taman Topi, Kota Bogor.*/WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/”PR” Windiyati Retno Sumardiyani

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Bogor  melakukan pembatasan di tempat  umum yang dikelola  pemerintah, seperti taman dan gelanggang olahraga (GOR).  Penutupan taman dan GOR akan berlangsung mulai Senin, 16 Maret 2020 hingga  28 Maret 2020. Pembatasan tersebut bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kota Bogor.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan,  pembatasan  dalam layanan publik juga akan dilakukan.  Pemerintah Kota Bogor tidak akan  melakukan penerimaan perizinan tanpa melewati prosedur protokol kesehatan, seperti pengukuran suhu tubuh dan penggunaan cairan pembersih tangan.

Baca Juga: Ada Corona di Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X Belum Memutuskan Meliburkan Sekolah

Pembatasan, lanjut Dedie, juga dilakukan di fasilitas umum seperti terminal dan  stasiun. Apalagi, Stasiun Bogor menjadi simbol pergerakan masyarakat Bogor di mana setiap hari ada 400 kali perjalanan menuju Jakarta. 

Dedie menyebut, dalam sehari setidaknya ada 280.000 masyarakat yang ke Bogor menggunakan transportasi kereta komuter.

Di terminal dan stasiun, Pemkot Bogor meminta untuk dilakukan pembersihan  menggunakan disinfektan setiap hari, terutama pada aktivitas padat. Pemkot Bogor juga  meminta  pihak terminal dan stasiun menyediakan juga  sarana cuci tangan, seperti sabun dan air mengalir, serta mendeteksi suhu tubuh di setiap titik pintu masuk tempat umum, terminal, dan stasiun. 

Baca Juga: Isi Pidato SBY di Kongres Partai Demokrat Singgung Penanganan Virus Corona

Masyarakat bersuhu tubuh  lebih dari 38 derajat tidak diperkenankan untuk memasuki tempat umum.

“Kami juga minta  tokoh agama melakukan langkah-langkah pengurangan yang  mengundang konsentrasi massa tinggi. Semisal Isra Miraj, kita himbau untuk dikurangi dulu. Termasuk  tablig akbar, untuk masyarakat, kita juga  menutup sementara kegiatan di taman dan di lapangan,” ujar Dedie A Rachim di Stasiun Bogor, Minggu, 15 Maret 2020.

Langkah yang dilakukan Pemkot Bogor, lanjut Dedie, sejalan dengan penetapan Covid-19 sebagai bencana nasional non alam. Meskipun sejauh ini belum ada  warga Bogor yang dinyatakan positif virus corona, Pemkot Bogor memilih untuk melakukan antisipasi lebih lanjut   agar Kota Bogor tetap steril dari virus tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat