kievskiy.org

2.400 Alat Rapid Test Virus Corona Didistribusikan ke RS dan Puskesmas di Depok

ILUSTRASI rapid test masal virus corona (Covid-19).*
ILUSTRASI rapid test masal virus corona (Covid-19).* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT – Sebanyak 2.400 alat rapid test virus corona penyebab COVID-19 ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas yang ada di kota Depok.

Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Depok, Minggu, 29 Maret 2020 mengatakan, pihaknya terus berupaya menambah jumlah alat tersebut.

Saat ini pihaknya telah melakukan pemesanan dan diperkirakan akan segera dikirim dalam waktu dekat.

Baca Juga: Viral Aksi Hotman Paris 'Bunuh' Virus Corona, Hirup Uap Panas Langsung dari Wajan di Atas Kompor

Alat pendeteksi COVID-19 ini, kata dia, diprioritaskan untuk tenaga medis, orang dalam pemantauan (ODP) pan Pasien dalam pengawasan (PDP).

"Saya sudah berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Alhamdulillah, Pemprov Jabar akan membantu sebanyak 1.000 kit alat rapid test," katanya, seperti dilansir Antara.

Dirinya menjelaskan, tes cepat atau rapid test di Kota Depok telah dilaksanakan sejak tanggal 25 Maret lalu di seluruh rumah sakit yang menangani PDP dan puskesmas dengan sasaran tenaga kesehatan, PDP dan ODP.

Baca Juga: Seorang Warga Indonesia di London Meninggal karena Virus Corona

"Untuk saat ini pemeriksaannya masih berlangsung di rumah sakit-rumah sakit yang merawat PDP dan puskesmas," ujarnya.

Dirinya menambahkan, hingga hari ini terdapat 29 orang terkonfirmasi positif COVID-19, sembuh empat orang dan tiga orang meninggal dunia, sedangkan PDP berjumlah 272 orang, 16 orang di antaranya telah selesai ditangani dan 256 orang masih dalam pengawasan.

Baca Juga: KABAR BAIK Virus Corona, Dua Warga Bogor Berhasil Sembuh dari Covid-19

Untuk PDP yang meninggal, lanjutnya, saat ini berjumlah 12 orang. Namun demikian, status pasien tersebut belum bisa dinyatakan positif atau negatif corona, karena harus menunggu hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR), yang datanya hanya dikeluarkan oleh Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

“Kemudian orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 869 orang. Dengan rincian selesai ditangani 187 orang dan masih dalam pemantauan 682 orang,” tutupnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat