kievskiy.org

Bima Arya Sebut Ada Tiga Ujian Ketika Berjuang Melawan Covid-19

WALI Kota Bogor Bima Arya berswafoto di dalam ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor seusai menjalani perawatan karena didiagnosa terpapar COVID-19, belum lama ini. Setelah menjalani perawatan selama 17 Hari, kondisi Bima Arya berangsur pulih.*
WALI Kota Bogor Bima Arya berswafoto di dalam ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor seusai menjalani perawatan karena didiagnosa terpapar COVID-19, belum lama ini. Setelah menjalani perawatan selama 17 Hari, kondisi Bima Arya berangsur pulih.* /DOK. PRIBADI

PIKIRAN RAKYAT - Wali Kota Bogor Bima Arya tidak pernah menyangka, kunjungan kerjanya ke Azerbaijan dan Turki beberapa waktu lalu menjadi mimpi buruk baginya. Sepulang dari dua negara yang terkonfirmasi kasus Covid-19, Bima Arya pun terdiagnosa positif Covid-19, 20 Maret 2020.

Selama 22 hari, Bima Arya kemudian menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor. Bima menceritakan gejala yang ia alami pada masa awal terdiagnosa positif Covid-19. Batuk, mual, tidak nyaman pada dada dan tenggorokan, hingga kehilangan nafsu makan menjadi gejala yang dialami Bima Arya.

“Beberapa hari pertama di RSUD, saya paksa untuk makan meskipun tidak nafsu makan. Tim RSUD Oke banget, vitamin terus digenjot, obat anti virus juga. Di Hari ke 5 dan 6, kondisi saya sudah jauh membaik,” kata Bima Arya belum lama ini.

Baca Juga: Lakukan Riset pada Jepretan Lapisan Atmosfer Matahari, Peneliti Sebut Temuan Menakjubkan

Selama menjalani masa isolasi, Bima Arya tidak diberi perawatan menggunakan selang infus. Namun, ia diberi vitamin yang disuntikkan ke dalam tubuh di awal-awal menjalani isolasi.

“10 hari saya disuntik vitamin dosis tinggi, jadi pakai alat yang ditancapkan ke tubuh,” kata Bima.

Selama 22 hari menjalani masa perawatan di ruang isolasi, Bima tak menampik ada rasa bosan menghampiri. Namun demikian, ia kemudian banyak menggunakan waktu untuk kegiatan positif seperti membaca buku, menulis buku, berolahraga ringan, dan beribadah.

Baca Juga: 20 Persen Pengusaha Truk Jabar Gulung Tikar Akibat Pandemi Covid-19

“Polanya benar-benar harus diatur. Hari kedua, saya enggak baca sosmed. Saya juga menulis buku, mudah-mudahan bisa diterbitkan. Saya banyak waktu untuk ibadah, salat wajib, dzikir. Rindu dengan anak sudah pasti, tetapi setiap hari saya selalu sempatkan video call dengan anak-anak, makan malam kita bareng, kadang-kadang bantu anak-anak buat PR juga via video call,” kata Bima.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat