kievskiy.org

Jadwal Cetar Ramadhan 1441 H UIN Bandung, dari Ajengan hingga Ustad yang Eksis di YouTube

Pikiran-Rakyat.com menjadi inisiator ceramah tarawih (Cetar) Ramadhan 1441 H secara offline melalui akun YouTube.  Untuk menyuksekan Cetar Ramadhan 1441 H di saat Pandemi COVID-19 ini, Pikiran-Rakyat.com menjalin kerja sama dengan tiga lembaga pendidikan.
Pikiran-Rakyat.com menjadi inisiator ceramah tarawih (Cetar) Ramadhan 1441 H secara offline melalui akun YouTube. Untuk menyuksekan Cetar Ramadhan 1441 H di saat Pandemi COVID-19 ini, Pikiran-Rakyat.com menjalin kerja sama dengan tiga lembaga pendidikan. /pikiran-rakyat.com

PIKIRAN RAKYAT - Mulai hari ke-8 hingga 14, Ceramah Tarawih (Cetar) Ramadhan 1441 H akan diisi tausiah dekan, wakil dekan, dan dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Bandung.

Dalam Cetar Ramadhan 1441 H ini, Fakultas Dakwah dan Komunikasi serta Fakultas Syariah dan Hukum bersama Daarul Qur'an bekerja sama Pikiran-Rakyat.com, menyajikan ceramah secara offline semala bulan puasa di kanal YouTube Pikiran-Rakyat.com.

Pada edisi 1 hingga 7 Cetar Ramadhan 1441 H, penceramah yang sudah bisa disaksikan dari Daarul Quran. Dan untuk edisi 8 hingga 14, penceramah dari UIN Bandung yang akan menyapa pembaca dan pemirsa kanal YouTube Pikiran-Rakyat.com.

Baca Juga: Cetar Edisi 6: Bayang-bayang COVID-19 saat Ramadhan, Ujian Iman ketika Lapang dan Sempit

Para penceramah akan silih berganti menyampaikan tausiah seusai salat Isa atau sekitar pukul 19.30 WIB.

Para penceramah UIN ini, dari sebagian ajengan, seperti Ajengan Ateng -sapaan akrab-yang juga ada di pengurusan NU Jawa Barat.

Lalu, ada juga yang sering eksis membuat konten dakwah untuk di YouTube pribadinya, seperti dosen yang akrab disapa Kang Aang Ridwan dan Kang Tata Sukayat.

Program Cetar Ramadhan 1441 H ini dibuat sebagai pengganti ceramah Ramadhan yang seharusnya digelar di masjid-masjid.

"Sementara ini tidak bisa langsung menyampaikan pesan-pesan keagamaan melalui ceramah-ceramah di masjid-masjid. Melalui program ini, mereka (ustad dan kiai) masih bisa tetap menyampaikan berbagai macam pesan, tausiah, dan informasi keagamaan kepada masyarakat luas," jelas Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung, Dr. Ahmad Sarbini, M.Ag.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat