kievskiy.org

Kasus Covid-19 Kota Bogor Naik 117 Persen, BOR ICU Naik Jadi 41 Persen

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor, kasus aktif Covid-19 pekan ini mencapai 3.895, dan  meningkat sebanyak 117 persen.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor, kasus aktif Covid-19 pekan ini mencapai 3.895, dan meningkat sebanyak 117 persen. /Pixabay/1662222 Pixabay/1662222

PIKIRAN RAKYAT - Kasus Covid-19 Kota Bogor naik 117 persen pada pekan kedua Februari 2022.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor, kasus aktif Covid-19 pekan ini mencapai 3.895.

Jumlah rata-rata kasus harian pekan ini naik dibandingkan pekan lalu, dari 256 menjadi 556.

Sementara kasus harian tertinggi berada pada angka 691, dan terendah 341 kasus. Sedangkan jumlah kasus aktif mencapai 5.078 kasus.

Baca Juga: Viral Sekelompok Pria Bakar Anjing Hidup-hidup hingga Tersiksa, Perekam Justru Tertawa Terbahak-bahak

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, pekan ini, lokasi penyebaran tertinggi terjadi di klaster keluarga yakni 18,54 persen, diikuti dengan penyebaran di penginapan/asrama sebesar 4,49 persen.

Sementara di non klaster ada 1,82 persen, luar Kota Bogor 1,13 persen, dan perkantoran 0,80 persen.

“Mengingat tingginya kluster keluarga, masyarakat diingatkan kembali untuk melaksanakan protocol Kesehatan ketika tiba di rumah, seperti mandi dan mengganti pakaian sebelum berinteraksi dengan keluarga, membersihkan barang-barang yang dibawa dari luar; dan untuk yang baru kembali dari luar kota disarankan untuk melakukan karantina terlebih dahulu,” ujar Sri Nowo Retno Senin 14 Februari 2022.

Menurut Retno, dengan peningkatan kasus yang signifikan, Satgas Covid-19 Kota Bogor menambah penambahan tempat tidur isolasi.

Saat ini, jumlah ruang isolasi naik dari 705 tempat tidur menjadi 854 tempat tidur. Sementara jumlah ruang ICU naik 51 tempat tidur menjadi 62 tempat tidur.

Retno menyebut, pekan ini terjadi peningkatan angka keterisian rumah sakit (BOR). Retno mengatakan, BOR tempat isolasi naik dari 31,4 persen menjadi 43,0 persen.

Baca Juga: Meski Disubsidi, Warga Tetap Kesulitan Dapatkan Minyak Goreng Murah: Siang Dikit Habis Nggak Kerasa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat