kievskiy.org

Luasan Hutan di Jawa Barat Semakin Berkurang

Ilustrasi lahan hijau.
Ilustrasi lahan hijau. /Unsplash/Nazarizal Mohammad/Spencer Watson Unsplash/Nazarizal Mohammad/Spencer Watson

PIKIRAN RAKYAT - Luas tutupan hutan di Pulau Jawa terutama di Jawa Barat terus menurun. Hal tersebut berdampak pada meningkatnya  potensi bencana di Jawa Barat.

Hal tersebut diungkapkan Guru Besar  Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB Prof. Dr. Ir. Muhammad Buce Saleh, M.S dalam praorasi ilmiah secara daring, Kamis 24 Februari 2022. 

Buce menuturkan, secara garis besar, luas tutupan lahan Pulau Jawa dari tahun ke tahun terus menurun. Hal itu terjadi seiring dengan perkembangan penduduk dan tuntutan pembangunan.

Pada 1990 hingga 2000, luas tutupan hutan berkisar di angka 26 persen. Angka tutupan lahan tersebut naik menjadi 30 persen pada 2010, dan turun drastis menjadi 17 persen pada tahun 2020.

Baca Juga: Komnas HAM Minta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Serius Selesaikan Insiden Desa Wadas

Perencanaan skenario pemanfaatan sumber daya hutan Indonesia dalam perspektif waktu 2005-2025 telah memperkirakan luas tutupan hutan akan berkurang 20 persen pada 2025. Tren tersebut terkonfirmasi dari data penurunan tutupan hutan periode 1990-2020 sekitar 19 persen.

Berdasarkan data tersebut, sumber daya hutan Indonesia dalam periode 20 tahun ke depan akan berada dalam tiga skenario.

Pertama skenario pesimis, di mana kondisi kawasan hutan berkurang 20 persen. Kedua, skenario moderat dengan kondisi luas kawasan hutan berkurang 20 persen, namun konflik dapat diselesaikan. Ketiga, skenario optimis, di mana kondisi luas kawasan hutan dapat dipertahankan dan konflik dapat diselesaikan.

“Kenapa pada 2020 naik menjadi 30 persen?karena pada saat ini pemerintah gencar menggalakkan hutan rakyat, sehingga informasi yang diperoleh menjadi lebih detail. Di Pulau Jaa itu hutan rakyat berkembang karena ada pasarnya, petani juga akhirnya mau menanam pepohonan,”  ujar Buce.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat