kievskiy.org

Ironis, Tinggal di Gubuk Reyot Tanpa Listrik Mak I'ah Sedih Tetangga yang Mampu Justru Dapat Bantuan

MAK I'ah saat berada di rumahnya yang reyot dan tidak layak dihuni, di Kecamatan Karangtengah belum lama ini. Bertahun-tahun hidup serba prihatin, tidak lantas membuat ia dan cucunya menerima bantuan di tengah pandemi Covid-19 ini.*
MAK I'ah saat berada di rumahnya yang reyot dan tidak layak dihuni, di Kecamatan Karangtengah belum lama ini. Bertahun-tahun hidup serba prihatin, tidak lantas membuat ia dan cucunya menerima bantuan di tengah pandemi Covid-19 ini.* /SHOFIRA HANAN/PR

PIKIRAN RAKYAT - Luput dari bantuan di tengah pandemi, membuat Mak I'ah (70) harus tetap bertahan hidup ala kadarnya hingga saat ini.

Warga Kampung Ciroyom RT 03/08, Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur itu hidup prihatin di sebuah gubuk reyot di area persawahan tanpa tersentuh bantuan meski pemerintah tengah gencar memberikan bantuan.

Baca Juga: Buntut Panjang Dugaan KDRT, Michael Buble Terima Ancaman Pembunuhan

Bersama seorang cucu perempuan yang berusia lima tahun, Mak I'ah menjalani kesehariannya dengan penuh keterbatasan ekonomi.

Sudah tiga tahun lalu ia ditinggal meninggal dunia oleh suaminya, setelah itu ia hanya bisa mengandalkan upah sebagai buruh serabutan yang jumlahnya tidak menentu.

Baca Juga: Viral Anak Berkebutuhan Khusus Berjualan Di-bully, Dedi Menangis dan Berkata 'Saya Dulu Jualan Es'

“Saya suka sedih, waktu tetangga dapat bantuan dari pemerintah tapi saya tidak. Dulu saya sempat dapat beberapa kali beras rakyat miskin, cuma sekarang sudah tidak,” ujar dia belum lama ini.

Menurut dia, tetangga yang mendapat bantuan tergolong lebih mampu darinya. Sementara dia dan cucunya, hidup prihatin sampai saat ini.

Baca Juga: Gempa Bumi Mengguncang Melonguane dengan Kekuatan 5,0 Magnitudo

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat