kievskiy.org

PSBB Tingkat Provinsi Jabar Diperpanjang Secara Proporsional Hingga 29 Mei 2020

GUBERNUR Jabar Ridwan Kamil saat menggelar jumpa pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu 20 Mei 2020.
GUBERNUR Jabar Ridwan Kamil saat menggelar jumpa pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu 20 Mei 2020. /Dok. HUMAS PEMPROV JABAR

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi di Jabar diperpanjang secara proporsional sampai Jumat 29 Mei 2020. Artinya, setiap daerah mendapat diskresi untuk menentukan persentase maksimal pergerakan masyarakat selama PSBB berlangsung.

"Kami juga mendapati kerawanan euforia dari Idulfitri, maka kami sepakat Gugus Tugas untuk melanjutkan PSBB provinsi sampai tanggal 29 Mei 2020," kata Kang Emil dalam jumpa pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu 20 Mei 2020.

Hasil evaluasi PSBB tingkat provinsi di Jabar memperlihatkan tren penularan COVID-19 menurun. Hal itu terlihat dari rata-rata penambahan kasus per hari, dari 40 kasus per hari pada akhir April 2020 turun menjadi 21 kasus per hari setelah PSBB provinsi diterapkan.

Baca Juga: Mall dan Pasar Ramai Jelang Lebaran meski Masih PSBB, Kepala BNPB: Saya Sangat Prihatin

Tingkat rata-rata kematian Jabar akibat COVID-19 pun menurun dari tujuh jiwa menjadi empat jiwa per hari. Sementara tingkat kesembuhan mencapai dua kali lipat. Kemudian, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit mengalami penurunan, dari sekitar 430 pasien menurun menjadi sekitar 270 pasien.

PSBB tingkat provinsi di Jabar juga berhasil menekan mobilitas warga. Hal itu berdampak pada penurunan kasus baru. Sebelum PSBB tingkat provinsi berlaku, reproduksi penularan COVID-19 mencapai indeks 3 di Jabar. Kini, indeks tersebut menurun menjadi 1.

"Menjelang Idulfitri, terjadi kenaikan lalu lintas dari 20-30 persen selama PSBB, di minggu ini naik ke 40 persen, berdasarkan catatan kami. Ini mengindikasikan banyak warga yang tidak bisa menahan diri keluar rumah, dan rata-rata untuk berbelanja," kata Kang Emil.

Baca Juga: RSUP Hasan Sadikin Membeberkan Kesiagaan Jelang Libur Lebaran

"Karena ini tidak bisa ditahan, kerumunan tidak bisa ditahan, kami khawatir indeks angka 1 sebagai prestasi ini bisa bergeser di atas satu karena ada kasus-kasus baru di kerumunan menjelang lebaran," imbuhnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat