kievskiy.org

Apresiasi Mahasiswa di Bandung karena Tertib Demo, Ridwan Kamil Kecam Kekerasan pada Ade Armando

Massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Jawa Barat melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Senin (11/4/2022). Aksi tersebut untuk menyampaikan tuntutan kepada pemerintah Indonesia agar tetap berpedoman pada konstitusi undang undang serta kembali menstabilkan harga bahan pokok dan bensin.
Massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Jawa Barat melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Senin (11/4/2022). Aksi tersebut untuk menyampaikan tuntutan kepada pemerintah Indonesia agar tetap berpedoman pada konstitusi undang undang serta kembali menstabilkan harga bahan pokok dan bensin. /Antara Foto/Novrian Arbi

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi aksi demonstrasi mahasiswa di Bandung yang berlangsung damai. Namun di sisi lain Ridwan tidak membenarkan tindak kekerasan pada Ade Armando.

"Terima kasih untuk para mahasiswa yang unjuk rasa dengan tertib dan kondusif, khususnya di Bandung. Hatur Nuhun," kata Ridwan Kamil, Selasa, 12 April 2022 malam.

Namun dia menolak aksi kekerasan dalam bentuk apapun. Hal itu ia katakan menyikapi aksi pengeroyokan yang dilakukan massa kepada Ade Armando.

"Apapun ekspresi argumentasinya, jangan pernah membawa kekerasan dalam kegiatannya. Termasuk kekerasan terhadap Ade Armando yang tidak semestinya terjadi, jika semua bisa menahan diri. Apalagi ini adalah bulan suci Ramadhan yang harus kita hormati," ujarnya.

Baca Juga: Liga Champions Real Madrid vs Chelsea: Thomas Tuchel Ingin Tunjukkan Hasil Belajar

Ridwan Kamil menuturkan, demokrasi adalah sistem pemerintahan yang langsung atau tidak langsung dikendalikan oleh kuasa rakyat. 

Menurut dia, memilih demokrasi suka tidak suka adalah buah kesepakatan kita. Dan tujuan kesepakatan ini, agar rakyat Indonesia bisa mendapatkan kesejahteraan secepat-cepatnya melalui pilihan sistem politik ini.

"Demokrasi kesepakatan ini banyak variasinya di Indonesia. Sehingga jika ada narasi atau wacana di negeri ini yang berbeda dengan kesepakatan, tentulah harus diekspresikan dan dimusyawarahkan secara baik-baik apapun wacananya," ucapnya.

Baca Juga: Usai Demo 11 April, Jokowi Bakal Lantik Anggota KPU dan Bawaslu Baru Hari Ini

"Termasuk wacana yang sempat menghangat sebelum demo hari ini, terkait perpanjangan jabatan presiden jadi 3 periode, yang tentunya berbeda dengan kesepakatan hanya dua periode seperti tertulis di UUD 45," Katanya menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat