kievskiy.org

Harga Cabai Di Pasar Melambung, Petani Dibuat Kembang Kempis Keuntungan Hanya Cukup untuk Makan

Biaya produksi di tingkat petani juga merangkak naik seiring kenaikkan harga cabai di pasar, buat petani kembang kempis.
Biaya produksi di tingkat petani juga merangkak naik seiring kenaikkan harga cabai di pasar, buat petani kembang kempis. /Antara/Andreas Fitri Atmoko Antara/Andreas Fitri Atmoko

PIKIRAN RAKYAT - Harga cabai boleh meroket tinggi di pasar-pasar. Namun, nasib petaninya tetap kembang kempis. Selain harga di tingkat petani yang terkadang jatuh, biaya produksi seperti pupuk, obat pengusir hama juga ikut merangkak naik.

Hal tersebut dialami Cucu, petani cabai asal Kampung Gintung, Desa Cipada, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Pria 52 tahun tersebut memiliki ladang cabai rawit seluas 125 meter persegi di kampungnya.

Di tingkat pasar, tuturnya, harga cabai diperkirakan mencapai kisaran Rp 90-100 ribu per kilogram.

Baca Juga: Persib Bandung Gagal di Piala Presiden 2022, Begini Kata Teddy Tjahjono

Namun di tingkat petani, harganya lebih rendah. Cucu umpamanya, menjual cabai ke bandar Rp 70 ribu per kilogram saat ini.

Harga itu terbilang turun jika dibandingkan dua pekan sebelumnya yang menyentuh Rp 90-100 ribu di tingkat petani.

Dari lahannya, Cucu bisa memanen/memetik cabai dengan total rata-rata 20 kilogram. Namun, tak semua hasil buminya tersebut bisa dijual ke bandar.

Baca Juga: Pemilik Akun IG tenrst yang Diduga Lecehkan Istri Robert Albert Minta Maaf

Ya, bandar tetap menyortir untuk memilih cabai-cabai yang kualitas bagus. Persoalannya, cabai-cabai Cucu ada yang menghitam dan membusuk karena tingginya curah hujan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat