kievskiy.org

Potret Sapi Pemakan Sampah TPA Ciangir Tasikmalaya di Tengah Darurat PMK

Hewan sapi pemakan limbah non-organik seperti plastik atau sampah yang mengandung logam berat sangat berbahaya.
Hewan sapi pemakan limbah non-organik seperti plastik atau sampah yang mengandung logam berat sangat berbahaya. / Antara/ Adeng Bustomi Antara/ Adeng Bustomi

PIKIRAN RAKYAT – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus menyebar di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di Jawa Barat.

Kendati demikian, masih ada sejumlah peternak sapi yang membiarkan hewan peliharaan mereka dibiarkan bebas mencari makan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Salah satunya terjadi di TPAS Kampung Ciangir Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Menurut pantauan Pikiran-Rakyat.com dari Antara, tampak puluhan sapi berbagai jenis memakan sampah di lokasi tersebut, pada Selasa, 5 Juli 2022.

Baca Juga: 5 Teori Konspirasi yang Ternyata Benar Terjadi: Radar Gay Sampai Koneksi Illuminati dengan Pemerintah AS

Menurut pendapat dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, hewan sapi pemakan limbah non-organik seperti plastik atau sampah yang mengandung logam berat sangat berbahaya.

Daging yang dihasilkan dari hewan tersebut tidak sehat dan bisa menimbulkan efek negatif pada kesehatan manusia.

Dilihat dari sisi fisik, sapi pemakan sampah memang sulit dibedakan dengan hewan ternak yang sehat. Namun, biasanya hewan ternak pemakan sampah dipatok dengan harga lebih murah.

Baca Juga: Rektor Universitas Moestopo Tegaskan Mayang Tidak Bisa Masuk FKG Lewat Orang Dalam: Anak Saya Saja Gak Bisa

Tak hanya berpotensi terkena PMK, Risiko lainnya yang terjadi pada sapi pemakan sampah bisa jadi terkena penyakit pada pencernaan, karena yang dimakan adalah sampah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat