PIKIRAN RAKYAT – Gubernur Jawa Barat mengaku tak ingin ikut merespons tuduhan-tuduhan jahat yang dilayangkan sebagian oknum kepadanya terkait kematian Eril.
Kepergian putra sulungnya itu, Emmerik Mumtadz Kahn yang melibatkan banyak perhatian publik menyisakan sisi gelap dan negatif.
Salah satunya tudingan politisasi atas hilang dan meninggalnya Eril. Ada oknum publik yang menuduh Ridwan Kamil sengaja membuat kegaduhan itu hanya demi publikasi prapemilu 2024.
Kepada Najwa Shihab, Gubernur Jabar yang kerap dipanggil Kang Emil itu mengaku sempat kaget namun tak mau menghabiskan energi membalas maupun mengklarifikasi ujaran tersebut.
Baca Juga: Bak Sebuah Takdir, Ridwan Kamil: Kami Orang Tua Kehilangan Anak, Arka Anak Kehilangan Orang Tua
“Saya intip berita dikit, kan ga semua orang punya empati. Ada yang nuduh politik gini-gini. Saya bilang, pepatah bangsa arab mengatakan, kalau kamu merespons orang gila maka kamu ikut gila,” ucapnya.
“Jadi memang gak perlu direspon untuk hal-hal yang di luar nalar dan di luar etika,” ucap Ridwan Kamil lagi, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis, 7 Juli 2022.
Dia mengatakan, publikasi yang ada di media massa dan media sosial di luar akun keluarga sepenuhnya di luar kendali.
Baca Juga: Mengenal Sultan, Sapi Kurban Jokowi yang Tak Boleh Dilihat Sembarang Orang
Bahkan dirinya mengaku di 14 hari hilangnya Eril, banyak momen di mana dia mengupayakan tampil setenang mungkin supaya orang tidak berlebihan menerjemahkan ekspresi dan gerak-geriknya.