kievskiy.org

Harga Cabai Semakin 'Pedas', Bikin Penjualan Merosot

Pedagang sayuran di Pasar Manis Ciamis, tidak banyak menyediakan cabai, akibat harga mahal, Jumat  15 Juli 2022.
Pedagang sayuran di Pasar Manis Ciamis, tidak banyak menyediakan cabai, akibat harga mahal, Jumat 15 Juli 2022. /Pikiran Rakyat/Nurhandoko Wiyoso

PIKIRAN RAKYAT - Harga cabai di Tatar Galuh Ciamis terus ­melambung hingga menyentuh Rp150.000 per kilogram. Sejak Iduladha 1443 Hijriah ­hingga saat ini, belum ada tanda-tanda harga ­komoditi pertanian tersebut bakal turun.

Pantauan di Pasar Manis, pasar tradisional terbesar di Ciamis, Jumat 15 Juli 2022 tak banyak pedagang sayuran yang menyediakan cabai. Ca­bai yang ada pun banyak ti­dak lagi segar, mulai layu.

Pedagang mengaku, sejak harga cabai naik, penjualan merosot. Hal itu dialami sejak menjelang Iduladha dan terus berlangsung hingga kini. Pedagang juga tak tahu penyebab harga terus naik.

Saat ini, termahal harga cabai merah tanjung yaitu Rp 150.000 per kilogram. Sebelum Iduladha, ca­bai hanya Rp100.000. Cabai hijau dan keriting hijau menjadi Rp60.000 dari Rp40.000.

Baca Juga: Beredar Video Penemuan Ikan Raksasa Diduga di Garut, Ditemukan Warga Setelah Banjir Surut

Cabai rawit merah domba tembus Rp140.000 per kilogram dari Rp120.000. Rawit hijau Rp120.000 dari Rp100.000. Cabai merah keri­ting Rp120.000 dari sebelumnya Rp100.000.

”Sejak Iduladha sampai sekarang harga cabai justru terus naik. Sekarang penjualan cabai drop. Biasanya bisa laku sampai 50 kilogram sehari, sekarang paling ba­nyak 15 kilogram,” kata Henhen, pedagang sayuran kepada kontributor ”PR” Nur­han­doko Wiyoso.

Dia mengaku tidak mengetahui pasti penyebab harga cabai terus naik. Padahal, sebelumnya diperkirakan harga cabai akan turun selepas Idul­­­adha.

"Mungkin gagal panen atau alasan yang lain, jadi mahal. Saya tetap paksa­kan jual cabai meski sedikit, karena selalu ada yang nya­ri,” ­tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat