PIKIRAN RAKYAT - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar menurunkan sekitar 917 petugas vaksinasi yang terdiri atas medik veteriner, paramedik veteriner, dan inseminator.
Hal itu guna mempercepat proses vaksinasi mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jabar.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) PMK Jabar, Supriyanto menuturkan, jumlah tersebut sudah cukup untuk pelaksanaan vaksinasi PMK di Jabar.
Tinggal mobilisasi petugas ke kabupaten/kota. Tujuannya, agar petugas vaksinasi PMK di kabupaten/kota di Jabar merata.
Baca Juga: Tragis! Bocah SD di Tasikmalaya Meninggal Usai Dipaksa Teman-temannya Setubuhi Kucing Sambil Direkam
"Dokter hewan yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan sarjana peternakan yang tergabung dalam Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia, sudah menyatakan kesiapannya untuk membantu dalam pelaksanaan vaksinasi PMK di Jawa Barat," ucap Supriyanto pada Podcast Humas Jabar, Sabtu 16 Juli 2022.
Supriyanto juga mengemukakan, Pemda Provinsi Jabar memiliki fasilitas penyimpanan vaksin PMK berkapasitas 200.000 sampai 250.000 dosis.
Selain penyimpanan, alat vaksinasi PMK lainnya, seperti jarum suntik, tergolong memadai.
"Dari sarana, insyaallah sudah cukup. Vaksin dari pemerintah pusat sudah kita sebar ke kabupaten/kota. Kalau ditanya apa kendalanya, itu ada beberapa wilayah yang laju infeksinya tinggi. Itu membuat petugas kesulitan mendapatkan hewan ternak yang sehat. Itu yang menjadi kendala," ucapnya.