kievskiy.org

Horor Bulan Kemerdekaan dan Aksi Teror DI bagi Warga Perdesaan di Tasikmalaya

Warga berdoa di area kuburan massal di Kampung Sudi, Desa Muncang, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya awal 2019 lalu.
Warga berdoa di area kuburan massal di Kampung Sudi, Desa Muncang, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya awal 2019 lalu. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Saban memasuki Agustus, kemeriahan dan suasana semarak bulan kemerdekaan memancar dari berbagai tempat di negeri ini. Berbagai umbul-umbul dan bendera merah putih dipasang di sudut-sudut kampung hingga wilayah perkotaan.

Namun suasana berbeda terjadi puluhan tahun lalu ketika konflik Darul Islam/Tentara Islam Indonesia dan pemerintah tengah bergejolak. Agustus menjadi bulan penuh horor bagi warga perdesaan di Jawa Barat lantaran aksi-aksi teror, pembantaian yang meningkat saat itu.

Tulisan pada tembok yang menghadap ke arah jalan di Kampung Sudi, Desa Muncang, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya tersebut merekam peristiwa mengerikan puluhan tahun lalu.

"Kuburan Massal 27 Orang Korban Keganasan DI/TII." Demikian bunyi tulisan tersebut.

Baca Juga: Cek Fakta: Video Ferdy Sambo Sodomi Tersebar, Isu LGBT Selimuti Drama Kematian Brigadir J

Peristiwa memilukan tersebut terjadi pada 17 Agustus 1957. Ya, tembok kecil itu memagari lubang kuburan massal warga yang perkampungannya dibumihanguskan DI.

Bulan kemerdekaan juga menyimpan memori kelam bagi warga Desa Parentas, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya. Kala hari berganti memasuki 17 Agustus 1961, permukiman warga di sejumlah kampung dibakar saat gerilyawan DI menyerang pos tentara di Parentas.

Kasa, seorang warga Parentas yang selamat dalam kejadian tersebut menyebutkan bangunan-bangunan warga semuanya menjadi arang.

Catatan atau dokumen peristiwa muram itu jarang ditemui. Namun, warga memiliki cara sendiri mengenang dan mengingatnya dengan mendirikan sebuah monumen kecil dekat Puskesma Parentas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat