kievskiy.org

Jawa Barat Kembali Menyumbang Kasus Positif Covid-19 Tertinggi Se-Indonesia

Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pexels.com/Edward Jenne

PIKIRAN RAKYAT - Masih banyak terdapat kasus positif Covid-19 di Indonesia, walaupun jumlahnya sudah mulai menurun, tetapi masyarakat tetap harus waspada akan lonjakkan baru kasus Covid-19.

Berdasarkan laporan satgas penangan Covid-19, per-tanggal 4 September 2022 telah tercatat 41.814 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Jumlah ini berkurang 1.003 kasus dibandingkan hari sebelumnya, kasus aktif pun menurun menjadi 17,53 persen.

Menurut data yang dihimpun, Provinsi Jawa Barat telah menyumbang kasus Covid-19 tertinggi pada 4 September 2022 ini. Tercatat terdapat 16.475 kasus aktif Covid-19 atau setara dengan 40,04 persen kasus nasional. 

Baca Juga: Arkana Aidan Misbach Sempat Idap Penyakit Bawaan, Atalia Praratya: Hidup Kita di Hari-hari Itu...

Selain Jawa Barat, tercatat pula DKI Jakarta sebagai wilayah kedua penyumbang kasus Covid-19 terbanyak. Tercatat sebanyak 13.197 kasus aktif Covid 19 atau menyumbang sebanyak 31,56 persen kasus nasional.

Kemudian di posisi ketiga untuk daerah Banten menyumbang sebanyak 3.253 kasus aktif Covid-19 atau 7,77 persen secara nasional dan untuk Jawa Tengah yang berada di posisi keempat terdapat 3,54 persen atau 1.482 kasu aktif.

Di posisi kelima ada Provinsi Jawa Timur memiliki 986 kasus atau 2,35 persen kasus aktif Covid-19. Dibandingkan dengan keempat daerah lainnya Jawa Timur menyumbang kasus paling sedikit dihitung secara nasional.

Baca Juga: 5 Kesalahan Parenting Menurut Psikolog, Orangtua Wajib Tahu

Sebagai warga Jawa Barat, tentu harus tetap waspada dengan masih adanya kasus Covid-19 ini. Tetap mematuhi protokol dengan menggunakan masker dan menerapkan hidup sehat masih harus dilakukan oleh setiap warga.

Penurunan jumlah Covid-19 bukan berarti virus ini sudah menghilang dari dunia ini. Kita masih akan hidup berdampingan dengan virus Covid-19 hingga jangka waktu yang tidak bisa ditentukan. Selain itu, masuknya virus lain juga bisa menjadi epidemi baru jika masih belum mematuhi protokol kesehatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat