PIKIRAN RAKYAT - Kenaikan BBM pada Sabtu 3 September kemarin tidak bisa dihindari lagi.
Pertimbangan tingginya nilai subsidi BBM menjadi alasan utama harga BBM dinaikkan terlebih penikmat BBM bersubsidi tidak tepat sasaran.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun meminta agar pemegang distribusi BBM, Pertamina untuk menyiapkan skema pengawasan pengguna BBM bersubsidi.
"Kita memahami alasan pemerintah pusat karena subsidinya sudah di atas Rp500 triliun hanya untuk membayar subsidi BBM sehingga memang saya titip kalau betul selama ini terjadi salah sasaran untuk BBM subsidi mohon Pertamina khususnya bisa punya cara bahwa yang membeli subsidi BBM subsidi itu betul-betul yang diperuntukan," ujarnya usai Sidang Paripurna di DPRD Jabar, Kota Bandung, Senin (5/9/2022).
Berdasarkan pemantauan Ridwan Kamil di SPBU-SPBU upaya agar BBM subsidi tersebut tepat sasaran belum terlihat.
"Selama ini kalau kita ke SPBU ya kan. Ya begitu saja yang penting (BBM) dibelikan (konsumen) tidak ada skrining-skrining," ucapnya.
"Jadi menurut saya tolong ada upaya untuk memastikan argumentasi subsidi tepat sasaran ini bisa sesuai dengan kenyataan di lapangan," katanya menambahkan.