/photo/2022/08/09/2380429425.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Memasuki musim penghujan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah berkoordinasi dengan bupati maupun wali kota untuk mengantisipasi dampak musim hujan seperti banjir dan longsor.
"Pemanasan global ini mempengaruhi cuaca. Saat kering, ada hujan disebut kemarau basah. Saat hujan, hujannya juga tidak bisa diprediksi begitu.
“Perubahan iklim (adalah) nyata, hujannya makin aneh-aneh, sekarang skala hujan makin besar,” ucap Ridwan Kamil usai kegiatan di Unpas, Kota Bandung, Senin 12 September 2022.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya telah meresponsnya dengan tiga langkah, nomor satu adalah waspada.
Baca Juga: Ancaman Kapolri ke Anak Buah Jika Coreng Nama Instansi: Saya Langsung Copot
Langkah kedua yaitu monitor peringatan dari BMKG setiap hari terutama prakiraan cuaca sepekan untuk mengetahui potensi hujan besar di siang atau sore hari.
"Respons ketiga, saya sudah arahkan para kepala daerah khususnya perkotaan untuk memperbaiki sistem infrastruktur kotanya supaya mengurangi potensi banjir dan untuk kabupaten, saya perintahkan agar waspada di area-area yang rawan terhadap longsor,” ujarnya.
Terkait kewenangan mengeluarkan siaga bencana, Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya belum sampai ke arah tersebut. Sampai saat ini, potensi bencana masih bisa diatur dengan baik.
"Belum ada action seperti surat siaga, masih termonitor. Manageable,” ucapnya.
Baca Juga: Darurat Kecolongan, Inilah Sederet Ulah Bjorka yang Bikin Pemerintah Indonesia Ketar-Ketir