PIKIRAN RAKYAT - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchar menilai perlu adanya kolaborasi lintas sektor untuk menyelamatkan dunia usaha dari krisis ekonomi yang terjadi saat ini.
Krisis ekonomi melanda dunia ditandai dengan merebaknya pandemi Covid-19 pada 2020 silam. Seiring pemulihan ekonomi negara-negara dunia, termasuk Indonesia, muncul lagi krisis lain yaitu konflik Ukraina-Rusia.
Konflik dua negara tersebut menyebabkan kenaikan harga minyak mentah dunia yang berdampak pada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di masyarkat.
Harga BBM yang naik berimplikasi pula pada naiknya harga-harga turunan lain.
Baca Juga: Data Mahfud MD Disebar Bjorka, Netizen Menyayangkan Respons Menko Polhukam
"Kolaborasi kan diperlukan, kita berharap dalam kondisi yang sekarang ini, pemerintah harus berkolaborasi dengan industri agar sama-sama kita bisa recovery atau pemulihan," ujar Herman dalam acara diskusi bertajuk mitigasi dampak krisis ekonomi global, inflasi bahan pangan, dan ketidakstabilan harga minyak dunia terhadap perekonomian Indonesia dan Jawa Barat di Hotel Golden Flower, Kota Bandung, Selasa, 13 September 2022.
Dia mendorong adanya kolaborasi antara dinas pemerintah daerah Jabar dengan para pengusaha terdampak.
"Kita menyampaikan kepada Pak Gubernur melalui pak Sekda agar supaya program-program yang ada di dinas-dinas itu dikolaborasikan dengan pengusaha yang mengalami seperti ini," ujarnya.
Di luar itu, Herman meminta kejelasan perbankan terkait perpanjangan kembali masa relaksasasi untuk sektor usaha. Dia berharap restrukturisasi kredit kembali diperpanjang demi meringankan beban pengusaha.
Baca Juga: 3 Nama Calon Pengganti Anies Baswedan sebagai Pj Gubernur yang Diusulkan DPRD Jakarta