kievskiy.org

Rawan Pergeseran Tanah, BPBD Kabupaten Bogor Akui Pasang Alat Sensor Manual dari Bahan Sederhana

Kabupaten Bogor, tengah berada dalam status rawan bencana pergeseran tanah selama beberapa waktu terakhir.
Kabupaten Bogor, tengah berada dalam status rawan bencana pergeseran tanah selama beberapa waktu terakhir. /Antara/YULIUS SATRIA WIJAYA ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Kabupaten Bogor, Jawa Barat tengah berada dalam status rawan bencana pergeseran tanah selama beberapa waktu terakhir.

Menyikapi bencana pergeseran tanah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengaku telah melakukan aksi cepat tanggap.

Dalam hal ini, BPBD Kabupaten Bogor melakukan pemasangan alat sensor manual di sejumlah kecamatan yang masuk dalam wilayah rawan bencana pergeseran tanah.

Disebutkan BPBD Kabupaten Bogor, alat sensor manual akan menjadi deteksi dini terhadap bencana pergeseran tanah.

Baca Juga: Tak Ada Kejelasan Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan, Pemerintan Diminta Jujur

Adapun sejumlah wilayah Kabupaten Bogor yang terdampak bencana pergeseran tanah, tercatat mencapai 22 kecamatan.

Diketahui, 22 kecamatan Kabupaten Bogor yang dimaksud, meliputi Babakanmadang, Bojonggede, Cariu, Ciawi, Cibinong, Cigudeg, Cileungsi, Cisarua, Citeureup, Gunungsindur, Jasinga, Jonggol, Klapanunggal, Leuwisadeng, Megamendung, Nanggung, Parung, Sukajaya, Sukamakmur, Sukaraja, Tajurhalang, dan Tanjungsari.

"Dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor, empat kecamatan berpotensi menengah, 22 kecamatan berpotensi menengah-tinggi pergeseran tanah," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko.

Lebih lanjut, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hassan menjelaskan penggambaran alat sensor manual yang telah dipasang di berbagai wilayah terdampak pergeseran tanah itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat