kievskiy.org

Akui Kesulitan Mendapatkan Vaksin Covid-19, Warga di Garut Terpaksa Kehilangan Lowongan Pekerjaan

Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pixabay/qimono

PIKIRAN RAKYAT - Warga Kabupaten Garut mengeluhkan sulitnya untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Padahal mereka sangat membutuhkan vaksin tersebut untuk beberapa persyaratan termasuk mencari pekerjaan.

Keluhan sulitnya mendapatkan vaksin Covid-19 di Garut di antaranya disampaikan Andre (23), warga Kecamatan Tarogong Kidul. Ia bahkan mengaku sudah mencari ke sana - ke mari akan tetapi tetap tak bisa mendapatkannya.

"Saya mau divaksin Covid-19 dosis 3 atau booster tapi ternyata sangat sulit mendapatkannya. Padahal saat ini saya benar-benar sangat membutuhkannya sebagai pelengkap persyaratan mencari kerja," ujar Andre, Senin 17 Oktober 2022.

Gagal mendapatkan dosis vaksin di daerahnya, diakui Andre dirinya pun kemudian mencoba mencari di daerah lainnya. Bahkan ia sampai datang ke beberapa Puskesmas yang ada di kecamatan lain dengan harapan bisa mendapatkannya.

Baca Juga: Pembacaan Eksepsi, Ferdy Sambo Bantah Rencanakan Pembunuhan Brigadir J

Namun tutur Andre, lagi-lagi ia harus menelan kekecewaan karena di setiap Puskesmas yang didatanginya, petugas mengatakan kalau dosis vaksin Covid-19 sedang kosong.

Akhirnya Andre pun harus kehilangan kesempatan untuk melamar pekerjaan karena persyaratan berupa bukti sudah menjalani vaksinasi booster yang belum ada.

Keluhan serupa disampaikan warga lainnya, Deri (27). Warga Kecamatan Cisompet ini juga sudah mencoba mendatangi sejumlah Puskesmas agar bisa menjalani vaksinasi Covid-19 akan tetapi hasilnya tetap nihil.

"Saya mendapatkan tawaran kerja dan saya harus memasukan dulu surat lamaran. Salah satu persyaratan yang harus dilampirkan adalah bukti sudah menjalani vaksinasi booster dan sayangnya saya belum memilikinya sehingga saya belum bisa memasukan surat lamaran," kata Deri.

Sama halnya dengan Andre, Deri juga berharap pemerintah bisa menyediakan dosis vaksin Covid-19.

Jika kekosongan dosis vaksin Covid-19 terjadi dalam jangka waktu lama, maka hal ini tentu akan sangat merepotkan warga mengingat vaksinasi menjadi persyaratan untuk beberapa keperluan.

Baca Juga: Diminta Banyak Netizen Jadi Ketua Umum PSSI, Helmy Yahya Beri Respon Tak Terduga

Harus Beli

Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana membenarkan kalau saat ini stok dosis vaksin Covid-19 di Garut sedang kosong. Sudah beberapa Minggu Pemkab Garut tak lagi mendapatkan kiriman dari pemerintah pusat.

Menurut Nurdin, beberapa waktu lalu di Garut sebenarnya masih ada stok dosis vaksin Covid-19. Namun karena dosis vaksin tersebut menjelang kadaluarsa, maka belum lama ini terpaksa dikembalikan ke pemerintah pusat.

Nurdin mengungkapkan, kemungkinan mulai saat ini setiap warga yang mau mendapatkan vaksinasi Covid-19 tak bisa lagi mendapatkannya secara gratis. Dengan kata lain, warga yang mau divaksin Covid-19 diharuskan membayar dengan besaran sekitar Rp150 ribu.

"Informasi yang kami dengar, ke depannya ada kebijakan untuk warga yang mau divaksin Covid-19 harus membayar sekitar Rp150 ribu. Namun ini baru wacana, belum ada kepastian apakah benar akan diberlakukan seperti itu atau tidak," ucap Nurdin.

Terkait adanya ribuan dosis vaksin Covid-19 yang terpaksa dikembalikan ke pusat karena kadaluarsa, Nurdin menyampaikan hal itu bukan karena lama tersimpan di Garut.

Namun kemungkinan pengiriman dari pusat yang telat sehingga saat sampai di Garut kondisinya sudah kadaluarsa.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat