kievskiy.org

Si Abah, Macan Tutul Jawa Gunung Sawal Kembali Masuk Perangkap

Macan tutul yang masuk perangkap besi yang dipasang warga Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis. Saat ditangkap macan jantan dewasa tersebut mengenakan peneng atau kalung pelacak, diduga kuat adalah Si Abah  yang pada tahun 2018 juga masuk perangkap, kemudian dilepasliarkan lagi di wilayah hutan Gunung Sawal Blok Pasir Tamiang, Kecamatan Cihauebeuti.*
Macan tutul yang masuk perangkap besi yang dipasang warga Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis. Saat ditangkap macan jantan dewasa tersebut mengenakan peneng atau kalung pelacak, diduga kuat adalah Si Abah yang pada tahun 2018 juga masuk perangkap, kemudian dilepasliarkan lagi di wilayah hutan Gunung Sawal Blok Pasir Tamiang, Kecamatan Cihauebeuti.* /Pikiran-Rakyat.com/Nurhandoko Wiyoso

PIKIRAN RAKYAT - Si Abah, macan tutul Jawa (panthera pardusmelas) kembali masuk perangkap yang dipasang warga Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis. Sebelumnya binatang buas tersebut sudah dilepas liarkan di wilayah Pasir Tamiang, masih kawasan Gunung Sawal di Kecamatan Cihaurbeuti.

Macan tutul yang dijuluki si Abah itu sesuai dengan ciri yang terdapat pada macan tutul, yakni pada bagian lehernya masih terdapat kalung yang dipasang alat pelacak. Macan tutul tersebut masuk perangkap dengan umpan anjing, diketahui masuk perangkap hari Kamis 25 Juni 2020 sekira pukul 6.30 WIB.

Perangkap besi tersebut dipasang sekira 50 meter dari saung milik Iman, warga Cileuleumpang , Cikupa yang sejak beberapa bulan terakhir kehilangan anjing yang biasa diajak berburu, ayam dan binatang ternak lainnya.

Baca Juga: Kasus DBD Terus Melonjak, Pemkot Tasikmalaya Resmikan Kampung Tangguh Cegah Penyebaran Covid-19

Sementara itu warga Dusun Cikawung, Desa Sindangsari, Kecamatan Cipaku yang berbatasan dengan Cikupa, sejak beberapa waktu terakhir juga kehilangan binatang peliharaannya.  

“Sejak empat bulan terkahir ini ada delapan ekor anjing, ayam dan peliharaan lainnya hilang.  Kami berfikir pasti dimangsa harimau, karena sebelumnya ada warga yang memergoki macan yang berkeliaran tidak jauh dari permukiman,” ungkap Asna Maulana Sidik, tokoh masyarakat Cikupa.

Sejak mengetahui ada macan berkeliaran tidak jauh dari permukiman, lanjutnya membuat warga menjadi resah. Karena kesal dan khawatir dengan munculnya ancaman binatang buas, selanjutnya warga memasang perangkap. Perangkap dipasang di jalur yang biasa dilewati macan, sekira 50 meter dari saung milik Iman .

Baca Juga: Tak Terpikir Menikah dengan Duda, Ashanty Ungkap Alasan Terima Pinangan Anang Hermansyah

“Ternyata macannya masuk perangkap. Pada bagian leher juga ada penengnya, kalung. Macan ini yang kerap memangsa ternak warga. Beberapa waktu lalu ada macan tutul yang juga kena perangkap,” ungkapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat