kievskiy.org

Ridwan Kamil: Jangan Jadikan Lokasi Gempa di Cianjur sebagai Tontonan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau korban gempa di RSUD Sayang Cianjur, Senin 21 November 2022..
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau korban gempa di RSUD Sayang Cianjur, Senin 21 November 2022.. /Humas Pemrov Jawa Barat

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta warga tidak menjadikan lokasi bencana sebagai tontonan. Masyarakat diharapkan memperlancar jalannya evakuasi maupun penanganan pascagempa di Cianjur. 
 
Hal itu diungkapkan Ridwan Kamil usai rapat di Pendopo Cianjur, Senin 21 November 2022 malam. 
 
"Kepada masyarakat atau warga yang tidak berkepentingan mohon jangan jadikan lokasi kebencanaan sebagai tontonan. Biarkan para ahli dan relawan bekerja secepat-cepatnya menyelamatkan kemanusiaan," ucapnya. 
 
Ridwan Kamil pun mengatakan, dia bersama Pemkab Cianjur membangun posko kebencanaan di pendopo sehingga semua pertanyaan bisa dilayani lewat satu pintu. 
 
"Ketua poskonya kemungkinan adalah Sekda Cianjur sebagai (tokoh) kewilayahan, jadi mohon mulai besok pertanyaan-pertanyaan dipusatkan di posko di pendopo. Kepada Pak Sekda, apakah Sekda langsung atau ada juru bicara, saya minta media juga disiplin agar data tidak simpang siur," ucapnya.
 
"Mudah-mudahan dengan informasi yang jelas tidak ada hoaks, tidak ada kabar yang simpang siur, warga tenang," ujarnya. 
 
Ridwan Kamil meminta warga Cianjur tetap waspada terhadap gempa susulan. "Tadi mungkin terasa walau kecil kita tidak bisa tahu seperti apa, tolong warga tetap waspada karena hal tersebut mungkin masih punya potensi terjadi pada jam-jam berikut atau hari-hari berikutnya," ucap Ridwan Kamil. 
 
Sebelumnya, Ridwan Kamil melaporkan jumlah korban jiwa akibat gempa bumi Cianjur mencapai 162 jiwa untuk sementara.
 
Terdapat 326 korban luka yang mayoritas menderita patah tulang dan berhubungan dengan luka-luka karena tertimpa atau terkena benda tajam. Selain itu ada 13.784 pengungsi yang akan disebar di minimum 14 titik pengungsian. 
 
Mayoritas korban tewas adalah anak-anak karena peristiwa terjadi pada saat pulang sekolah di madrasah sehingga banyak korban di pesantren. 
 
Rumah rusak dari skala rusak 60 persen sampai 100 persen sekira 2.345 unit. Ada 2 sampai 3 jalan yang sempat terisolasi.
 
"Lima mobil terperangkap laporan belum masuk apakah sudah terevakuasi atau tidak, kemudian ada beberapa jalan kabupaten yang terisolasi," ucapnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat